Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Identifikasi Virus Corona Wuhan pada Pasien Suspek?

Kompas.com - 27/01/2020, 17:31 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ancaman virus corona semakin mengkhawatirkan. Indonesia terus siaga dalam penanganan orang yang diduga terjangkit.

Di Indonesia, sebelumnya ada beberapa orang diduga terjangkit virus cornan, seperti tiga turis China dan Meksiko di Bali, satu warga Jambi, satu warga Jakarta, dan seorang turis China di Sorong.

Setelah dilakukan pemeriksaan mendalam, semuanya negatif mengidap virus corona Wuhan atau Novel coronavirus (2019-nCoV).

Lantas seperti apa penanganan yang sejauh ini dilakukan kepada orang yang diduga tersebut, guna mencari tahu orang yang bersangkutan positif atau negatif mengidap virus corona.

Baca juga: Studi: Penyebaran Virus Corona Wuhan Jauh Sebelum Kasus Pertama Muncul

Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Dr. dr. Erlina Burhan, MSc, Sp.P (K) mengatakan, dalam tatalaksana medis untuk pemeriksaan virus corona yang dilakukan adalah pemeriksaan usap atau swab tenggorokan dan Polymerase Chain Reaction (PCR).

"Dilakukan swab tenggorok untuk pemeriksaan virus nCoV. Pengobatan lain suportif saja berdasarkan gejala," kata Erlina dihubungi Kompas.com, Senin (27/1/2020).

Apa itu swab tenggorokan?

Untuk diketahui, swab tenggorokan adalah teknik pemeriksaan yang dilakukan untuk mengidentifikasi organisme yang dapat menyebabkan infeksi di tenggorokan.

Biasanya swab tenggorokan diambil pada daerah posterior daring dan permukaan tonsil orang terkait.

Pada umumnya, bakteri yang paling banyak ditemukan saat swab tenggorokan adalah Streptococcus viridans, Branchamella catarrhalis, Streptococcus pneumoniae, Streptococcus E-hemolyticus, dan Streptococcus non-hemolytycus.

Selain itu, virus corona juga sering disebut sebagai salah satu jenis dari penyakit pneumonia.

Apa itu PCR?

Tidak hanya itu, terhadap mereka yang diduga terinfeksi virus corona, juga akan dilakukan pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR).

Dijelaskan oleh Erlina, sederhananya PCR merupakan pemeriksaan DNA untuk mengidentifikasikan virus.

PCR adalah suatu metode pemeriksaan yang prinsip kerjanya memperbanyak (amplification) DNA invitro secara enzimatis.

Tehnik PCR telah dikembangkan untuk diagnosis berbagai penyakit infeksi, seperti Hepatitis, HIV, Human Papillomavirus, dan untuk mendeteksi M. Tuberculosis.

Baca juga: Jangan Salah, Begini Cara Pakai Masker untuk Cegah Virus Corona

Lewat pemeriksaan DNA melalui teknik PCR, hingga saat ini orang yang diduga terjangkit virus corona di Indonesia - baik Warga Negara Indonesia dan turis di Indonesia - hasilnya negatif dari virus nCoV.

"Tidak ada yang positif (virus nCoV) di Indonesia. Sepertinya baru ada yang diobservasi, tidak ada suspect (diduga terinfeksi)," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau