Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Banjir, BMKG Sebut Curah Hujan Tertinggi di Kemayoran

Kompas.com - 25/02/2020, 18:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Hari ini, Selasa (25/2/2020), sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarnya tergenang air hujan dan menyebabkan banjir.

Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) kondisi curah hujan intensitas sedang hingga lebat pada hari ini terjadi secara merata.

"Kondisi curah hujan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Jabodetabek hari ini cukup merata terjadi dari wilayah selatan hingga utara," kata Dwikorita Karnawati MSc, Kepala BMKG, di gedung BMKG Jakarta, Selasa (25/2/2020).

Intensitas tertinggi se-Jabodetabek terjadi hingga pukul 07.00 WIB hari ini, terukur di wilayah Kemayoran yaitu dengan curah hujan harian mencapai 278 mm.

Baca juga: Jakarta Banjir, BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Ekstrem Saat Ini

"Kemayoran mencapai 278 mm, di atas 150 mm. Artinya ini termasuk kategori hujan ekstrem, dan sesuai dengan prediksi BMKG sebelumnya," kata dia.

Cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Jabodetabek beberapa hari terakhir secara dominan dipicu oleh faktor dinamika atmosfer skala lokal.

Faktor dinamika atmosfer skala lokal yang dimaksudkan adalah adanya pembentukan pola konvergensi atau pertemuan massa udara dan kondisi labilitas udara yang kuat terutama di wilayah Jawa bagian barat, termasuk wilayah Jabodetabek itu sendiri.

Akan tetapi, Dwikorita juga mengatakan jumlah akumulasi curah hujan di wilayah hulu relatif lebih tinggi mencapai 1,3 kali dibandingkan dengan wilayah hilir.

Seharusnya, kata dia, tata kelola air harus mampu menyimpan atau menahan air lebih lama di wilayah hulu.

"Tren curah hujan ekstrem lebih dominan di wilayah hilir, maka sistem hidrotik infrastruktur bangunan air perlu lebih diperkuat di wilayah tersebut," ujar dia.

Pengelolaan banjir harus sejalan dengan pengelolaan kekeringan untuk menjaga ketahanan air pada saat musim kemarau.

Baca juga: Terinspirasi Mangrove, Alat ini Mungkin Bisa Jadi Solusi Hadapi Banjir

Untuk diketahui, BMKG memprediksikan potensi cuaca ekstrem di zona musim (ZOM) hujan Indonesia masih dapat terjadi hingga periode Maret mendatang, termasuk di wilayah Jabodetabek.

BMKG juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan.

Dampak cuaca ekstrem dan hujan lebat ini seperti banjir, tanah longsor, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com