KOMPAS.com - Sejumlah wilayah di Jakarta tergenang banjir akibat hujan deras yang mengguyur sejak Minggu (23/2/2020) dini hari.
Laman Twitter @TMCPoldaMetro tadi pagi membagikan unggahan sejumlah wilayah di Jakarta yang tergenang banjir dengan ketinggian yang bervariasi.
Di Jalan Kayu Putih Raya Jakarta, terpantau banjir dengan ketinggian 20cm-30 cm. Sementara itu, banjir di wilayah Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur; Jalan Anyer Menteng, Jakarta Pusat; dan Tebet, Jakarta Selatan sudah memasuki rumah warga pukul 03.00 WIB.
Banjir setinggi 20 cm-40 cm juga menggenangi Jalan Surabaya, Jalan Cilacap, dan Jalan Pegangsaan Barat Jakarta Pusat. Bahkan, terlihat dalam unggahan sejumlah kendaraan bermotor ikut tergenang.
Baca juga: Tragedi SMPN 1 Turi di Sungai Sempor, Kok Bisa Banjir Datang Tiba-tiba?
Dari peristiwa banjir hari ini, beberapa orang mempertanyakan apakah memang curah hujan tahun ini memang lebih ekstrem dibanding tahun sebelumnya sehingga mengakibatkan lebih sering banjir?
Menjawab pertanyaan ini, Kompas.com menghubungi Kepala Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG, Indra Gustari.
Indra mengungkap, banjir di Jakarta pagi ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi.
Namun, hal ini tak hanya terjadi di Jakarta, tapi juga di beberapa wilayah lain di Indonesia.
"Untuk curah hujan yang dicatat pagi ini menunjukkan bahwa beberapa daerah mengalami curah hujan lebat, bukan hanya di Jabodetabek. Tapi juga di Probolinggo Jawa Timur, Pamekasan Jawa Timur, Jember Jawa Timur, Malang Surabaya Jawa Timur, Ponorogo Jawa Timur dan Manokwari Papua Barat," kata Indra kepada Kompas.com, Minggu (23/2/2020).
Dia melanjutkan, curah hujan tertinggi tercatat di Pulo Gadung dan Manggarai, Jakarta, yakni masing-masing 241 mm dan 228 mm selama 24 jam terakhir.