KOMPAS.com - Hujan yang mengguyur Jabodetabek pada Senin (24/2/2020) malam hingga Selasa (25/2/2020) pagi, menyebabkan sejumlah wilayah di Jakarta dan Bekasi terdampak banjir.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Pertemuan Sungai Cileungsi-Cikeas (P2C) Puarman menyampaikan ada 22 titik yang terpantau banjir pada Selasa pagi.
Ketinggian banjir mulai dari 20 sentimeter hingga 150 sentimeter.
Selain Bekasi, beberapa wilayah di Jakarta pun tergenang banjir.
Sejumlah jalan tol tergenang air dan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) harus melakukan rekayasa sejumlah perjalanan kereta rel listrik (KRL) pada Selasa pagi.
Baca juga: Banjir Jakarta, BMKG Sebut Curah Hujan 2020 Lebih Basah dari 2019
Dilansir Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Selasa (25/2/2020) pagi, sejak Senin malam, terpantau Siklon Tropis Esther berada di Teluk Carpentaria (Australia), 930 km sebelah selatan barat daya Merauke Indonesia. Sejauh ini siklon Esther bergerak menjauhi Indonesia.
Sementara itu, juga terpantau Siklon Tropis Ferdinand di Samudera Hindia selatan Nusa Tenggara Barat (NTB), sekitar 590 km sebelah selatan Bima. Siklon tropis ini bergerak menjauhi Indonesia.
Siklon Esther diperkirakan menurun dalam 24 jam ke depan, tapi siklon Ferdinand diperkirakan meningkat.
"Terdapat Siklon Tropis Ferdinand 992mb dengan kecepatan angin maksimum 45kt dan Eks Siklon Tropis Esther 995 mb di Barat Daya Teluk Carpentaria," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Geofisika BMKG Tangerang Urip Setiyono saat dihubungi Kompas.com dalam pesan teks Selasa (25/2/2020).
Dampak kedua badai ini adalah lahirnya hujan lebat di sejumlah kawasan Indonesia bagian selatan, yakni Jawa, Bali, NTB, NTT, dan Maluku.
Sedangkan dampak lainnya adalah berupa gelombang tinggi perairan selatan Indonesia.
Hujan lebat juga diperkirakan terus turun pada Selasa (25/2/2020) malam di Kota Tangerang dan sekitarnya pada pukul 19.00 WIB.