KOMPAS.com - Spesies siput tanah yang baru diidentifikasi ditemukan di pulau yang terletak di tenggara Brunei oleh citizen scientist.
Dilansir IFL Science, Kamis (20/2/2020), siput ini memiliki sensitivitas terhadap kekeringan, suhu ekstrem, dan degradasi hutan. Karena karakteristik itu pula, hewan kecil ini dinamai Craspedotropis gretathunbergae.
Namanya terinspirasi oleh aktivis cilik yang peduli pada perubahan iklim Swedia, Greta Thunberg.
Baca juga: Kamasutra Satwa: Punya 2 Kelamin Sekaligus, Bagaimana Siput Kawin?
"Kami menamai spesies ini untuk menghormati aktivis iklim muda Greta Thunberg. Selain itu, mikrologika caenogastropoda dari hutan hujan tropis, seperti spesies baru ini, sangat peka terhadap kekeringan dan suhu ekstrem yang cenderung lebih sering terjadi seiring perubahan iklim global," tulis para peneliti di Biodiversity Data Journal.
C. gretathunbergae ditemukan oleh peserta Taxon Expeditions, sebuah perusahaan yang mengatur perjalanan ilmiah untuk citizen scientist dan melakukan kursus lapangan di dekat fasilitas penelitian Kalimantan Utara, Kuala Belalong Field Studies Centre.
Semua spesimen ditemukan di kaki bukit curam, di sebelah tepi sungai. Siput C. gretathunbergae memiliki cangkang kerucut spiral yang tinggi.