KOMPAS.com - Jumlah korban terinfeksi virus corona Wuhan alias Covid-19 terus bertambah hingga detik ini.
Laporan terakhir pada Senin (24/2/2020) pukul 11.55 WIB, jumlah korban tewas akibat Covid-19 mencapai 2.619 orang dan telah menginfeksi 79.561 orang.
Dilansir Aljazeera, Senin (24/2/2020), Turki, Pakistan, dan Amarena telah menutup perbatasan mereka dengan Iran.
Ini menyusul kabar tentang banyaknya jumlah korban Covid-19 di Iran, yakni menginfeksi 43 orang dan menewaskan 8 orang.
Baca juga: Corona Wuhan Lumpuhkan Farmasi, Terawan Sebut Ini Peluang Indonesia
Selain Iran, kasus di luar China yang juga tengah memuncak adalah Korea Selatan dan Italia, masing-masing menginfeksi 763 dan 157 orang.
Untuk korban meninggal di Korea Selatan dan Italia, jumlah terbaru adalah 7 dan 3 orang.
Melihat perkembangan virus corona Wuhan yang buruk, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa kesempatan kita untuk mengontrol wabah virus corona Wuhan atau SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19 semakin sempit.
"Jendela kesempatan untuk mengontrol wabah ini menyempit," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers di Jenewa, Jumat (14/2/2020).
Dia melanjutkan, kita masih punya kesempatan untuk mengontrolnya. Tapi selagi melakukan hal itu, kita juga harus bersiap untuk kejadian apa pun karena wabah ini bisa bergerak ke banyak arah. Bisa jadi berantakan.
Pengumuman itu dikeluarkan WHO menyusul berbagai perkembangan virus corona Wuhan yang buruk.
Berikut ini adalah update virus corona Wuhan atau Covid-19 terbaru berdasarkan Worldometer, di https://www.worldometers.info/coronavirus/ Worldometers Death Toll and Trends:
Kendati demikian, jumlah orang yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 ini juga mengalami peningkatan.
Hingga saat ini ada 25.060 orang yang telah sembuh dari infeksi virus corona Wuhan. Di mana sebanyak 24.804 orang adalah pasien Covid-19 di China.
Apa antisipasi Indonesia?
Diberitakan Kompas.com dalam artikel berjudul "Kasus Virus Corona Melonjak di Sejumlah Negara, Apa Antisipasi Indonesia", Kepala Bidang Media dan Opini Publik Kementerian Kesehatan, Busroni mengatakan, upaya antisipasi di Indonesia sudah diterapkan sejak kasus pertama kali muncul di Wuhan, China.