Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Virus Corona pada Hewan Peliharaan di Indonesia, Ini Hasilnya

Kompas.com - 21/02/2020, 11:04 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peneliti di Indonesia pernah melakukan survei coronavirus atau virus corona pada kucing dan anjing yang hewan peliharaan.

Pada umumnya, coronavirus terdapat di dalam satwa liar seperti kelellawar dan tikus, dan menginfeksi saluran pernapasan dan pencernaan antar satwa liar lainnya.

Akan tetapi, ternyata coronavirus juga dapat menginfeksi hewan peliharaan yang banyak dirawat oleh manusia seperti kucing dan anjing.

Meski demikian, perlu dicatat bahwa infeksi coronavirus yang disurvei bukan penyebab Covid-19 yang sedang mewabah saat ini.

Baca juga: Virus Corona China Beri Dampak Tak Terduga pada Lingkungan, Apa Saja?

Coronavirus menginfeksi anjing

Peneliti Mikrobiologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Sugiyono Saputra PhD, menyampaikan bahwa coronavirus yang menginfeksi anjing dinamakan Canine coronavirus (CCoV).

Virus CCoV ini dapat menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan dan saluran pernapasan anjing.

Coronavirus ini pertama kali ditemukan pada tahun 1971, sebagai penyebab wabah diare pada anjing di Jerman. Kebanyakan infeksi coronavirus ini bersifat subklinis atau tidak menimbulkan gejala sakit.

"Kalaupun menimbulkan gejala, jarang yang bersifat fatal atau menyebabkan kematian," kata dia kepada Kompas.com, Rabu (19/2/2020).

Selain CCoV, ada jenis coronavirus anjing lainnya yaitu CRCoV yang dapat menginfeksi saluran pernapasan dan pertama kali diisolasi dari paru-paru anjing di Inggris.

Baca juga: Virus Corona Bikin Harga Masker Mahal, Siapa yang Harus Pakai Masker?

Setelah melalui analisis genetik, ternyata jenis ini berada pada satu kelompok dengan coronavirus asal sapi (HCoV) dan manusia (HCoV-OC43).

"CCoV kemungkinan berasal dari karnivora liar atau hewan pemakan daging, yang merupakan hasil rekombinasi dari berbagai coronavirus. Karnivora liar juga mungkin berperan sebagain inang perantaranya," tuturnya.

Di Indonesia, para peneliti pernah melakukan survei pada tahun 1994 yang dilakukan di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Utara, dengan pertanyaan mendasar apakah ada coronavirus dalam tubuh hewan peliharaan anjing di wilayah tersebut.

"Dari total 241 sampel, hasilnya negatif semua," ujar dia.

Coronavirus menginfeksi kucing

Sementara itu, coronavirus pada kucing bernama Feline coronavirus (FCoV) biasanya akan menyerang saluran pencernaan.

Transmisi pada sesama kucing terjadi melalui rute feses-oral dan frekuensinya akan semakin tinggi apabila ada banyak kucing yang terlibat.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau