KOMPAS.com - Beberapa hari yang lalu, dunia ilmiah menamai virus corona Wuhan yang sebelumnya hanya disebut 2019-nCoV sebagai SARS-CoV-2.
Nama tersebut diberikan oleh Coronavirus Study Group (CSG) dari Komite Internasional untuk Taksonomi Virus atau International Committee on Taxonomy of Viruses (ICTV).
Dalam laporan yang dimuat di bioRxiv, CSG memutuskan nama SARS-CoV-2 untuk virus yang sedang mewabah karena virus ini ditemukan sebagai varian dari virus corona yang menyebabkan wabah severe acute respiratory syndrom (SARS) pada tahun 2002-2003.
Alhasil, virus yang sedang mewabah ini diberi nama severe acute respiratory syndrome-related coronavirus 2 atau SARS-CoV-2.
Baca juga: Update Virus Corona 19 Februari: 2.009 Meninggal, 75.213 Terinfeksi
Hal ini mungkin membuat bingung banyak orang akan bedanya virus corona, SARS-CoV-2 dan Covid-19.
Dijelaskan dalam situs resmi Badan Kesehatan Dunia (WHO), Covid-19 atau coronavirus disease adalah nama penyakit yang sedang mewabah saat ini. Sementara itu, SARS-COV-2 adalah nama virus yang menyebabkan Covid-19.
Kemudian, virus corona atau coronavirus adalah kelompok virus yang menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari batuk pilek biasa hingga SARS dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV).
Untuk strain baru yang belum pernah diidentifikasikan sebelumnya pada manusia, diberikan istilah novel coronavirus (nCOV) seperti nama lama SARS-CoV-2 yaitu 2019-nCOV.
Baca juga: Menyerang Organ, Bagaimana Proses Virus Corona Menginfeksi Manusia?
WHO menjelaskan bahwa virus memang sering kali memiliki nama yang berbeda dengan panyakit yang disebabkan. Sebagai contoh, HIV adalah nama virus yang menyebabkan penyakit AIDS.
Virus diberi nama berdasarkan struktur genetikanya untuk memfasilitasi perkembangan tes diagnostik, vaksin dan pengobatan.
Orang-orang yang bertanggung jawab untuk mengerjakan hal-hal ini adalah virologis sehingga penamaan virus diserahkan kepada Komite Internasional untuk Taksonomi Virus atau International Committee on Taxonomy of Viruses (ICTV).
Sementara itu, penyakit diberi nama untuk mempermudah diskusi pencegahan penyakit, penyebarannya, keparahannya dan penanganannya. Hal ini menjadi tanggung jawab WHO sehingga pemberian nama penyakit dilakukan oleh WHO dalam International Classification of Diseases (ICD).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.