Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ashraf Sinclair Meninggal, Masih Muda dan Olahraga, Mengapa Bisa Kena Serangan Jantung?

Kompas.com - 18/02/2020, 08:23 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Aktor asal Malaysia, Ashraf Sinclair, dikabarkan meninggal dunia pagi ini, Selasa (18/2/2020).

Suami dari penyanyi Bunga Citra Lestari (BCL) itu meninggal karena serangan jantung pada usia 40 tahun.

Dari informasi yang dihimpun Antara News, Ashraf mengembuskan napas terakhir pada pukul 04.51 WIB di RS MMC Kuningan, Jakarta.

Dalam sebuah kesempatan wawancara, Ashraf mengaku sangat gemar berolahraga di pusat kebugaran. Salah satu yang biasa dia lakukan adalah nge-gym.

Lantas, kenapa orang yang masih muda dan suka berolahraga terkena serangan jantung?

Baca juga: Apakah Asam Lambung Naik Bisa Memicu Serangan Jantung?

Alasan orang muda mengalami serangan jantung

Sebuah riset yang terbit pada April 2019 mengungkapkan, tingkat serangan jantung untuk orang berusia di bawah 40 tahun semakin meningkat.

Selama beberapa dekade, usia lanjut ditetapkan sebagai salah satu faktor risiko terbesar seseorang terkena serangan jantung. Biasanya, pria di atas 50 tahun dan wanita di atas 65 tahun paling rentan alami serangan jantung.

Namun, sekarang umur tak bisa dijadikan patokan. Pasalnya, mereka yang berusia di bawah 50 tahun pun rentan mengalami serangan jantung.

Menurut ahli jantung Luke Laffin, salah satu faktor risiko terbesar adalah meningkatnya penderita diabetes tipe 2 di kalangan orang muda.

Ada tiga faktor utama penyebab meningkatnya penderita diabetes tipe 2.

Pertama, pola makan keliru dan konsumsi makanan olahan yang terlalu sering. Kedua, obesitas, ini termasuk skinny fat. Ketiga, gaya hidup pasif atau menurunnya aktivitas fisik.

Menurut Laffin, terlalu sering menggunakan waktu untuk bermain ponsel membuat banyak orang menurunkan aktivitas fisik dalam beberapa dekade terakhir.

Pergeseran gaya hidup ini pun yang membuat para ahli terkejut dengan fakta meningkatnya serangan jantung di kalangan muda.

"Kebiasaan buruk ini mulai di masa kanak-kanak hingga sekarang. Perlu ada perhatian pada betapa pentingnya pencegahan dan melakukan perubahan," kata Dr Laffin, seperti diberitakan Kompas.com (28/4/2019).

Sementara itu, dr Ratih Fabriani, dokter jantung di Rumah Sakit Universitas Indonesia, pernah mengungkap bahwa serangan jantung makin banyak diderita orang yang berusia 30 tahunan.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau