Terawan menegaskan, selama ini Indonesia sudah menjalankan prosedur sesuai dengan standar yang ditetapkan WHO.
Menkes Terawan mempersilakan siapapun untuk bisa melihat proses yang dilakukan di Indonesia untuk mencegat masuknya virus corona.
"Kita terbuka kok, enggak ada yang ditutup-tutupi," ujar Terawan saat itu.
Rupanya, apa yang disampaikan Terawan juga sudah diketahui Marc Lipsitch melalui media Indonesia yang memberitakan risetnya dengan menggunakan bahasa Inggris.
Agar apa yang disampaikan tidak hanya dari satu sisi, seorang mahasiswi Harvard TH Chan asal Indonesia, Nadhira Afifa, berupaya untuk menemui Lipsitch dan meminta tanggapannya terkait apa yang disampaikan Menkes Terawan.
Dalam wawancara langsung yang disiarkan di Youtube Nadhira, Lipsitch mengatakan, saat ini dunia sedang fokus menyoroti virus corona baru dari Wuhan atau covid-19.
Dia mengatakan, data dari China belum menggambarkan jumlah seluruh kasus yang sebenarnya tersebar di dunia.
"Jadi kita berharap kepada semua negara untuk mendeteksi kasus secara efektif dan selanjutnya menyimpulkan apa yang sebenarnya terjadi di China," katanya.
Lipsitch meluruskan, tujuan dari riset prediksi yang dilakukannya adalah untuk melihat apakah kasus yang sudah terdeteksi di suatu negara benar-benar mempresentasikan jumlah kasus yang ada sebenarnya.
"Untuk itu, kami menghitung hubungan statistik antara jumlah pengunjung ke suatu negara dengan jumlah kasus yang terdeteksi," katanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.