"Sesuai lokasi episenternya maka Sesar aktif Taminabuan Tengah diduga sebagai pemicu gempa ini. Sesar ini memiliki magnitudo tertarget M 7,4 sehingga patut diwaspadai keberadaannya," kata Daryono kepada Kompas.com, Minggu (16/2/2020).
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).
Patut disyukuri bahwa hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Hingga pagi ini pukul 07.16 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).
"Gempa pagi ini adalah gempa kedua yang terjadi di zona aktif di Seram, Maluku pada bulan Februari 2010," ujar Daryono.
Sebelumnya gempa kuat dengan magnitudo M 5,4 juga terjadi di Kobisonta, Seram Utara Timur Seti, Maluku, yang menimbulkan kerusakan beberapa bangunan rumah.
Gempa merusak ini dipicu aktivitas Sesar naik Seram Utara (North Seram thrust) yang juga struktur sesarnya berada di dasar laut.
Baca juga: BMKG: Rentetan Gempa Ambon Ungkap Keberadaan Sesar Aktif Baru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.