Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: Rentetan Gempa Ambon Ungkap Keberadaan Sesar Aktif Baru

Kompas.com - 12/02/2020, 12:33 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Hingga Selasa (11/2/2020), hasil monitoring BMKG terhadap aktivitas gempa susulan (aftershocks) di Ambon masih terus dilakukan.

Selasa kemarin (11/2/2020) juga terjadi gempa berkekuatan M 3,2 yang dirasakan dalam skala intensitas II MMI di Kecamatan Kairatu. Gempa tersebut terjadi pada pukul 9.30.14 WIB.

Secara keseluruhan, BMKG mencatat sejak 26 September 2019 di Ambon telah terjadi gempa susulan sebanyak 3.089 kali dan 337 kali di antaranya gempa susulan yang dirasakan guncangannya oleh masyarakat.

Baca juga: Zona Aktif Gempa Masih Berlangsung Sampai Februari, Ini Evaluasi BMKG

Frekuensi dan Magnitudo Menurun

Kepala Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, hasil monitoring BMKG terkini menunjukkan bahwa baik magnitudo dan frekuensi gempa Ambon sudah menurun.

Data menunjukkan gempa susulan berkekuatan M 5,0 terakhir di Ambon terjadi pada 12 November 2019, sedangkan gempa susulan berkekuatan M 4,0 terakhir terjadi pada 6 Desember 2019.

"Berdasarkan fakta data tersebut di atas, tampak bahwa sejak awal Desember 2019 di Ambon hanya terjadi aktivitas gempa kecil berkekuatan M 3,0. Tetapi karena kedalamannya sangat dangkal dan relatif dekat pemukiman penduduk, maka masyarakat dapat dirasakan guncangannya," jelas Daryono.

Saking dangkalnya hiposenter, gempa dengan kekuatan M 2,0 pun di Ambon dapat dirasakan.

Bahkan gempa terkecil yang pernah terjadi dan dapat dirasakan di Ambon memiliki kekuatan M 1,6 yang berpusat di Teluk Ambon pada 7 Oktober 2019.

Seperti halnya di Lombok, hingga saat ini di Ambon sudah memasuki periode post seismik.

Fase post seismik merupakan tahapan proses gempa bumi, di mana sisa-sisa energi gempa dilepaskan sampai tercapainya kesetimbangan baru sebagai permulaan cycle baru dari gempa bumi.

Namun demikian gempa susulan berkekuatan kecil masih berpotensi terjadi.

Langka, banyak gempa susulan

Aktivitas gempa susulan yang terjadi di Ambon termasuk fenomena langka.

Menurut Daryono, hal ini dikarenakan gempa utama (mainshock) yang "hanya" berkekuatan M 6,5 tetapi diikuti oleh serangkaian gempa susulan (aftershocks) yang jumlahnya sangat banyak.

Ada beberapa sebab mengapa gempa susulan di Ambon sangat banyak.

1. Adanya triggered off-fault seismicity

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau