Menurut dia, secara logika dicontohkan, jika ada setidaknya 62 kasus kejadian orang terduga terinfeksi dan 59 orang telah dinyatakan negatif, dan dalam masa inkubasi virus tersebut tidak ada gejala berat, maka itu artinya pasien terduga dinyatakan baik-baik saja.
"Toh sampai sekarang pasien yang dinyatakan negatif itu enggak ada yang meninggal dan sakit berat kan? Artinya, hasil ujinya itu terbukti," kata dia.
Dia menegaskan, kita harus memercayai bahwa hasil deteksi tersebut memang benar negatif.
Khawatir itu diperbolehkan, tetapi jangan khawatir sampai serius menanggapi isu tidak berdasar ini.
Baca juga: Dugaan Covid-19 Tak Teridentifikasi di Indonesia, Ini Kata Ahli Kita
Ahli medis atau petugas laboratorium yang menangani deteksi Covid-19 di Indonesia merupakan dokter-dokter ahli.
Jika hasil laboratorium adalah disebabkan bakteri, maka itu akan berbeda dengan penyebabnya virus.
Selain itu, prosedur dan alat deteksi yang dilakukan tim ahli di Indonesia sudah sesuai dengan aturan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Jadi, tidak akan sembarangan hasil deteksi yang dikeluarkan oleh tim ahli medis di Indonesia.
"Risiko masuknya Corona (Covid-19) itu bisa terjadi. Bukan berarti tidak terjadi. Kondisi tersebut saat ini bisa ada. Tapi, kalau sudah hasilnya negatif, ya berarti negatif," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.