Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suplemen Penguat Imun, Apakah Menurunkan Risiko Terjangkit Virus Corona?

Kompas.com - 03/02/2020, 12:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para ahli medis membenarkan bahwa imunitas yang baik menurunkan risiko seseorang terkena virus corona (2019-nCoV). 

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dr Terawan Agus Putranto, meminta masyarakat Indonesia untuk menjaga diri sendiri dengan berperilaku hidup bersih dan sehat. Serta memperkuat daya tahan tubuh guna mencegah infeksi virus corona.

"Kalau daya tahan tubuh baik, tidak mudah terkena virus," kata Terawan.

Tubuh memiliki sistem pertahanan sebagai mekanisme alami untuk melawan ancaman masuknya benda asing dari luar. Seperti virus, bakteri ataupun jamur.

Baca juga: Virus Corona: Ahli Berlomba Kembangkan Vaksin, Akan Segera Diuji WHO

Bila daya tahan tubuh lemah, maka benda asing tersebut akan mudah masuk sehingga menyebakan terkena infeksi dan muncul beberapa gejala misalnya bersin, demam dan lainnya.

Oleh karena vaksin virus corona belum ditemukan, cara terbaik untuk menanggapi penyebaran virus ini adalah melakukan pencegahan baik eksternal maupun internal.

Dijelaskan oleh ahli imunitas, Prof Dr dr Iris Renggaris SpPD-KAI, pola eksternal dapat Anda lakukan dengan menjaga pola hidup bersih dan sehat sebagai berikut.

- Konsumsi makanan gizi seimbang

- Rajin berolahraga

- Istirahat yang cukup

- Rajin mencuci tangan dengan sabun

- Menggunakan masker

- Rajin mencuci tangan, terutama saat berada di tempat ramai

Baca juga: Update 2 Februari 2020: 14.380 Konfirmasi Virus Corona dan 304 Tewas

Sementara itu, kata Iris, upaya menjaga diri secara internal dapat dilakukan dengan memodulasi atau mengatur sistem daya tahan tubuh.

Imunostimulan dalam bentuk suplemen penguat imunitas bekerja untuk merangsang pembentukan sel-sel imun seperti sel B yang kemudian akan membentuk antibodi.

"Pada kondisi di mana risiko paparan terhadap infeksi virus sangat tinggi, maka imunostimulan dapat ditambahkan disamping pencegahan lainnya," kata Iris.

Petugas keamanan bandara berjaga saat wisatawan asal China baru mendarat di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (28/1/2020). Saat ini ada sekitar 40.000 penumpang keberangkatan dan kedatangan internasional yang hilir mudik ke Bandara Soekarno-Hatta. Data terakhir mencatat wabah Corona sudah menjangkiti 4.500 orang dan menewaskan 106 orang di China.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Petugas keamanan bandara berjaga saat wisatawan asal China baru mendarat di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (28/1/2020). Saat ini ada sekitar 40.000 penumpang keberangkatan dan kedatangan internasional yang hilir mudik ke Bandara Soekarno-Hatta. Data terakhir mencatat wabah Corona sudah menjangkiti 4.500 orang dan menewaskan 106 orang di China.

Masih menurut Iris, imunostimulan dapat dikonsumsi dalam durasi tertentu sampai risiko paparan virus menurun. Imunostimulan sebaiknya dikonsumsi sebelum seseorang terinfeksi suatu penyakit, karena imunostimulan membutuhkan waktu untuk merangsang sistem imun.

Senada dengan itu, VP Penelitian dan Pengembangan SOHO Global Health, DR Raphael Aswin, MSi, mengatakan bahwa imunostimulan yang baik adalah yang mengandung Echinacea purpurea extract dan zinc picolinate.

Kandungan Echinacea purpurea extract telah terbukti secara klinis dapat memodulasi system daya tahan tubuh dan mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut.

Baca juga: Pertama Kali Ditemukan, Kasus Virus Corona Menular Sebelum Gejalanya Muncul

Sementara itu, Zinc picolinate berperan aktif dan bekerja sinergis pada sistem daya tahan tubuh.

Imboost menjadi salah satu produk immunomodulator yang bersifat imunostimulan dan mengandung Echinacea pupurea extract dan Zinc picolinate.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com