Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/01/2020, 19:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Prof. dr. Amin Soebandrio, PhD, SpMK(K), berkata bahwa Indonesia sedang menunggu datangnya kit pengujian virus corona Wuhan.

Kit yang dipredisi akan datang dalam beberapa hari ke depan ini dikatakan dapat mendeteksi virus corona dalam hitungan jam.

Namun, Amin juga berkata bahwa pihaknya akan membandingkan kit pengujian dengan yang dipergunakan di luar terlebih dahulu sebelum menggunakannya.

"Kalau itu lebih baik ya akan kita pakai (kit)," katanya.

Kit ini bukanlah alat, ujar Amin. Sebab, Indonesia sebetulnya sudah memiliki peralatan lengkap untuk menguji virus corona Wuhan.

Namun, yang akan datang dan berbeda dari sebelumnya adalah primernya. Primer ini berfungsi untuk mendeteksi virus yang lebih spesifik, yaitu virus corona Wuhan.

"Diharapkan kalau memang itu lebih baik dan bagus, kita dapat mendeteksi dengan cepat. Karena primer tersebut langsung hanya mendeteksi novel coronavirus yang dari Wuhan ini," jelasnya.

"Pekan depan mungkin sudah kita peroleh. Dan kita validasi, optimasi, minggu berikutnya mungkin kita siap memakainya. Tapi sampai saat ini kita masih pakai metode yang dua step tadi," imbuh Amin.

Baca juga: Seberapa Menular Virus Corona Wuhan Sebelum Gejalanya Tampak?

Pemeriksaan yang dilakukan LBM Eijkman selama ini

Kabar ini mungkin membuat Anda bertanya-tanya bagaimana pemeriksaan virus corona Wuhan selama ini dilaksanakan di Indonesia tanpa adanya kit.

Untuk diketahui, pemeriksaan infeksi virus corona di Indonesia dilakukan oleh Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes).

Prof. dr. Amin Soebandrio, PhD, SpMK(K) mengaku tidak mengetahui secara persis tes seperti apa yang dilakukan oleh Litbangkes untuk memeriksa pasien suspek virus corona Wuhan.

Namun dari informasi yang didapatnya, proses pemeriksaan yang dilakukan Litbangkes mirip dengan yang dilakukan LBM Eijkman selama ini.

Pada LBM Eijkman, Amin menjelaskan bahwa ada dua tahap pemeriksaan.

"Kami menggunakan pendekatan dua step. Jadi kami akan mendeteksi apakah pada sampel (yang diberikan) ada virus coronanya. Jadi semua jenis virus corona," kata Amin dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (31/1/2020).

Keluarga besar virus corona (pan-coronavirus), termasuk SARS-cov, MERS-cov, ataupun yang terbaru 2019-nCoV, akan terdeteksi dengan tes di tahap pertama ini.

Halaman:
Baca tentang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau