Jumlah kasus tetap rendah pada angka 50 hingga 60 kasus secara keseluruhan sampai 20 Januari, sebelum akhirnya angka tersebut melonjak. Saat ini telah ada lebih dari 4.500 kasus, sebagian besar terdapat di China, dengan 106 kasus kematian di antaranya.
Para peneliti dan pihak berwenang yang menangani kesehatan di China menentukan seberapa menular virus ini dengan mengkalkulasi angka reproduksi, atau RO. RO merupakan angka rata-rata seseorang yang terinfeksi akan menginfeksi orang lain dalam sebuah populasi yang tidak kebal akan virus ini.
Para pakar lainnya telah mengestimasi nilai RO coronavirus Wuhan berada di antara 1,4 hingga 5, meski WHO yakin nilai RO hanya di antara 1,4 hingga 2,5.
Ini bagan bagaimana sebuah virus dengan nilai RO sebesar 2 menyebar:
Jika nilai RO lebih tinggi dari 2-3, kita seharusnya telah melihat lebih banyak kasus global di pertengahan Januari, mengingat Wuhan merupakan kota pusat perdagangan dan tujuan wisata 11 juta orang.
Mengenai modus penularan antarmanusia, kita paling takut dengan penularan melalui saluran pernapasan karena infeksi menyebar paling cepat dengan cara seperti ini.
Dua macam penularan pernapasan yaitu melalui butiran cairan, yang dinilai hanya terjadi untuk jarak dekat, serta melalui udara dengan partikel-partikel yang lebih kecil dan terjadi untuk jarak yang lebih jauh. Penularan melalui udara sangat sulit sekali dikendalikan.
Penularan virus SARS dulu dianggap ditularkan melalui kontak dan untuk jarak dekat melalui tetesan, tapi dapat juga disebarkan melalui partikel benda padat atau cair yang halus (aerosol) yang berukuran lebih kecil untuk jarak yang lebih jauh. Di Hong Kong, infeksi ditularkan dari satu lantai di sebuah gedung dan kemudian menyebar ke lantai lainnya.
Mulanya, kebanyakan kasus coronavirus Wuhan diasumsikan berasal dari sumber hewan yang terlokalisasi di pasar ikan di Wuhan.
Sekarang kita tahu bahwa virus ini dapat menyebar dari satu orang ke orang lain) dalam beberapa kasus. Pemerintah China mengumumkan bahwa virus in dapat menyebar melalui sentuhan dan kontak. Kita tidak tahu seberapa banyak penyebaran antar-manusia, namun kita memiliki beberapa petunjuk.
Coronavirus merupakan virus saluran pernapasan sehingga mereka dapat ditemukan di hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
Jumlah coronavirus Wuhan lebih tinggi muncul berada di paru-paru dibandingkan di hidung atau tenggorokan. Jika virus di paru-paru dikeluarkan, ini memungkinkan tersebar melalui partikel udara halus yang kemudian dihirup dan masuk ke paru-paru penerima.
Lonjakan kasus terus berlanjut di China sejak 18 Januari, meski telah dilakukan karantina, perpanjangan masa libur, dan larangan bepergian serta larangan perdagangan hewan eksotik. Ini dapat dijelaskan oleh beberapa faktor atau kombinasinya:
Meski begitu, dengan masa inkubasi yang hanya berlangsung selama 1-2 hari, jika coronavirus Wuhan menular secara cepat, maka kita memperkirakan penularan virus yang luas terjadi atau wabah di berbagai negara lainnya.
Sebaliknya, peningkatan penularan kemungkinan disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor di atas, tentu pada derajat yang berbeda-beda. Situasinya berubah setiap hari dan kita perlu menganalisis data penularan apabila telah tersedia.
C Raina MacIntyre
Professor of Global Biosecurity, NHMRC Principal Research Fellow, Head, Biosecurity Program, Kirby Institute, UNSW
Artikel ini tayang di Kompas.com berkat kerja sama dengan The Conversation Indonesia. Tulisan di atas diambil dari artikel asli berjudul "Seberapa menular coronavirus Wuhan dan bisakah Anda menularkannya sebelum gejalanya tampak?". Isi di luar tanggung jawab Kompas.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.