Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Hal untuk Cegah Stroke Akibat Kelainan Irama Jantung Aritmia

Kompas.com - 29/01/2020, 08:52 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

"Itu (kedua jenis tersebut) harus diminum seumur hidup untuk mencegah pasien aritmia mengalami stroke," ujarnya.

2. Penutupan kuping jantung

Pada kasus aritmia jenis FA yang memang terjadinya penggumpalan di kuping jantung.

Maka operasi penutupan kuping jantung atau ruang buntu yang ada di jantung tersebut dapat membantu mengurangi irama jantung yang tidak teratur tersebut.

"Penutupan kuping jantung pasien FA, akan terjadi prevensi yang preventif," kata dia.

Memang diakui Yoga, operasi penutupan kuping jantung membutuhkan biaya besar, dan ini yang selalu menjadi pertimbangan pasien dan keluarga pasien.

Namun, jika dikalkulasikan dengan konsumsi obat seumur hidup, maka perbandingannya justru lebih baik melakukan operasi penutupan kuping jantung.

Sejauh ini, hasil dari operasi penutupan kuping jantung pada pasien, berhasil menutup 90 persen kemungkinan terjadinya penggumpalan darah.

Selain itu, operasi penutupan kuping jantung juga akan lebih baik untuk pasien stroke, menghindari terjadinya stroke berulang.

Baca juga: Tahukah Anda, Denyut Jantung Cepat Berisiko Tinggi Picu Stroke

3. Metode ablasi

Dokter Spesialis Kardiovaskular RS MMC, dr Sunu Budhi Rahardjo PhD SpJP(K) mengatakan bahwa aritmia dapat ditangani dengan metode Ablasi kateter elektronis.

Metode ini dinilai lebih ampuh untuk menyembuhkan total dan tidak hanya meringankan gejala dengan tingkat keberhasilan sekitar 97 persen.

Untuk diketahui, ablasi merupakan tindakan medis dengan minim invasif (tanpa operasi) bagi penderita aritmia. Dengan menggunakan kateter elektroda yang akan dipasang di pembuluh darah vena atau arteri di lipatan pangkal paha yang ditujukan ke jantung.

Ujung kateter elektroda akan menghancurkan sebagian kecil jaringan sistem hantaran listrik yang mengggangu irama di jantung hingga normal kembali.

"Alat ini akan secara akurat mengidentifikasi sumber utama penyakit aritmia secara kasat mata," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau