KOMPAS.com - Stroke menjadi penyakit yang paling dikhawatirkan banyak orang, tapi tak banyak yang tahu fibrilasi atrium (FA) dapat menyebabkan stroke.
Fibrilasi atrium (FA) adalah suatu kondisi dimana denyut jantung tidak biasa dan sering kali cepat. Hal ini bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya stroke, gagal jantung, dan komplikasi lainnya terkait dengan organ jantung.
Hal itu disampaikan oleh Dokter Spesialis Kardiovaskular dari RS Metropolitan Medical Centre (MMC), Prof dr dr Yoga Yuniadi SpJP(K), pada acara bertajuk MMC Hospital Introducing: Integrated Cardiovaskular Centre, di Jakarta, Kamis (23/1/2020).
Angka kejadian stroke pada orang dengan gangguan FA dapat berkisar 5 sampai 17 kali lipat lebih tinggi dibandingkan orang tanpa fibrilasi atrium.
"Hampir 80 persen penderita fibrilasi atrium pada Aritmia jantung mengeluhkan gejala stroke," kata dia.
Baca juga: Khawatir Risiko Stroke karena Terapi Stem Cell? Pakar Kenalkan SVF
Bagaimana FA menyebabkan stroke?
Dijelaskan Yoga, bahwa FA merupakan penggumpalan darah yang terjadi di ruangan buntu yang ada di serambi kiri jantung, dan disebut kuping jantung.
Saat penggumpalan terjadi di kuping jantung yang merupakan ruangan buntu, pompa jantung akan membuat denyut jantung melemah atau terlalu cepat.
Pada umumnya, fibrilasi atrium dapat menyebabkan stroke kardioembolik, yang disebabkan oleh penyumbatan gumpalan darah yang terlepas dari jantung lalu menghambat pembulu darah di otak.
"Ketika pasien mengalami FA, darah yang terus menerus mengalir, ketika di dalam kuping jantung akan membeku, menggumpal dan buruknya jantung berhenti bergerak," ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.