Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Alasan Helmy Yahya Dipecat, Ini Beda Buaya Afrika dan Indonesia

Kompas.com - 23/01/2020, 08:12 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Analisis pada gen menunjukkan bahwa kedua spesies buaya itu terpisah lebih dari delapan juta tahun yang lalu.

Buaya Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan banyak rawa, sungai, muara, dan laut. Karena kondisi geografis Indonesia, negara kita juga dihuni oleh banyak buaya.

Setidaknya ada tiga jenis buaya yang tinggal di Indonesia, antara lain:

1. Buaya siam (Crocodylus siamensis)

Buaya siam (Crocodylus siamensis) juga sering disebut buaya kodok oleh orang Jawa.

Buaya jenis ini banyak ditemukan di Jawa dan Kalimantan. Mereka tinggal di perairan tenang, seperti rawa atau sungai besar.

Selain ditemukan di Jawa dan Kalimantan, buaya ini juga bisa ditemukan di Thailand, Malaysia, Laos, Kamboja, dan Vietnam.

Buaya siam ukurannya cukup kecil, hanya 2 sampai 3 meter.

Pada musim hujan seperti saat ini, buaya siam akan bertelur. Sekali bertelur, mereka dapat menghasilkan 20 sampai 80 butir telur.

Telur-telur itu akan menetas dalam waktu 80 hari.

2. Buaya muara (Crocodylus porosus)

Ilustrasi buaya muara (Crocodylus porosus) Ilustrasi buaya muara (Crocodylus porosus)

Buaya muara memiliki nama latin Crocodylus porosus. Ukuran buaya muara ini termasuk besar, sekitar 7-8 meter dengan berat 200 kilogram.

Buaya muara banyak ditemukan di hulu sungai hingga ke laut.

Dilansir Bobo, menurut ahli reptil dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hellen Kurniati, buaya paling ganas yang ada di Indonesia adalah buaya muara.

Baca juga: Kisah Nahas dari Zambia, Buaya Mati Tertindih Gajah Mati

3. Buaya Irian (Crocodylus novaeguneae)

Buaya Irian (Crocodylus novaeguneae). Buaya Irian (Crocodylus novaeguneae).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com