KOMPAS.com - Sebuah taman margasatwa di Florida memiliki dua ekor buaya albino, Snowflake dan Blizzard. Keduanya kawin dan menghasilkan 19 telur paling langka di dunia, tak lain telur buaya albino.
Menurut taman margasatwa Wild Florida, ini merupakan satu-satunya program pemuliaan dua buaya albino. Sejauh ini ke-19 telur yang dimasukkan ke ruang inkubasi menunjukkan tanda keberhasilan dan akan segera menetas.
Snowflake merupakan buaya betina berusaha 25 tahun dan Blizzard adalah buaya albino jantan berusia 14 tahun. Keduanya tinggal di Wild Florida sejak 2017.
Awalnya Snowflake dan Blizzard tinggal di kandang terpisah sampai Wild Florida membangun lingkungan sempurna untuk rumah keduanya.
Baca juga: Terungkap, Begini Wujud Panda Albino Pertama di Dunia
Melansir IFL Science, Jumat (28/6/2019), pada tanggal 7 Juni 2019 lalu seorang petugas penangkaran melihat Snowflake tampak sedang membangun sarang di kandangnya.
Dengan mengalihkan perhatian pasangan buaya albino, petugas akhirnya menemukan 19 telur albino berada di sarang itu.
Buaya dikenal sebagai hewan yang sangat melindungi keturunannya. Induk buaya akan membangun sarang, melindungi telur mereka sampai menetas, dan membawa anak-anak mereka di mulutnya.
Meski buaya dikenal sebagai pelindung anak, tapi pihak Wild Florida memutuskan untuk memisahkan telur albino dari induknya karena beberapa alasan.
"Induk buaya merupakan salah satu ibu terbaik di dunia. Sayang, Snowflake buta karena albinismenya," ungkap pemilik Wild Florida, Dan Munns.
"Agar semua telur albino bisa bertahan hidup, kami memutuskan untuk memindahkan mereka ke lokasi aman. Ini semua untuk melindungi mereka dari pemangsa alami dan agar lebih mudah memantau mereka," imbuh Munns.
Pemangsa alami yang dimaksud Munns adalah semut dan rakun. Meski buaya dan telur berada di kandang sempurna, bukan alasan kedua pemangsa itu tidak masuk ke dalam kandang. Selain itu, kepingan salju juga bisa membuat telur dalam masalah.
Karena pembiakan buaya albino kali ini terhitung langka, taman margasatwa Wild Florida berupaya keras untuk melindungi telur-telur ini.
Baca juga: Alba, Orangutan Albino Satu-satunya Akan Punya Pulau Sendiri
Snowflake dan Blizzard menjadi albinisme karena mereka memiliki gen resesif yang memengaruhi melanin dan akhirnya membuat warna kulit menjadi putih dan mata merah.
Dengan kondisi ini, buaya albino akan kesulitan mengatur suhu tubuh dan kulitnya mudah terbakar. Selain itu, mereka juga memiliki penglihatan buruk.
Kondisi ini jelas akan menyulitkan bayi buaya albino menetas dan bertahan hidup di alam liar. Ditambah lagi, warna kulit yang unik membuat mereka diminati pemangsa.
Nah, dengan menginkubasi telur buaya berati peluang telur menetas bakal meningkat dari 60 persen menjadi 95 persen.
Telur buaya memerlukan waktu hingga 60 hari sampai akhirnya menetas. Jadi kemungkinan kita akan melihat bayi buaya albino September nanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.