Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Alasan Helmy Yahya Dipecat, Ini Beda Buaya Afrika dan Indonesia

Kompas.com - 23/01/2020, 08:12 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Hal ini diperparah dengan pola makan buaya nil yang tanpa pandang bulu. Jika dia melihat manusia mencuci di tepian sungai, itu sama lezatnya dengan gerombolan rusa yang sedang bermigrasi.

Diperkirakan ada 200 orang meninggal setiap tahun karena buaya nil.

Untuk diketahui, buaya nil memiliki moncong besar dan warna kulitnya keabuan gelap. Kulitnya akan semakin gelap saat dewasa.

2. Buaya Afrika Barat (Crocodylus suchus)

Buaya Afrika Barat (Crocodylus suchus) adalah spesies yang berbeda dengan buaya nil. Spesies ini memiliki moncong yang lebih sempit dan lebih kecil dibanding buaya nil.

Awalnya buaya Afrika Barat dianggap sama dengan buaya nil.

Namun, setelah Evon Hekkala dari Universitas Fordham di New York mengurutkan gen dari 123 buaya nil hidup dan 57 spesimen museum, termasuk mumi buaya berusia 2.000 tahun, barulah diketahui bahwa ada dua spesies buaya berbeda.

Kalau buaya nil disebut sangat agresif hingga bisa memakan manusia, buaya Afrika Barat justru sebaliknya.

Buaya Afrika Barat cenderung memiliki sisik besar dan kasar.

3. Buaya Afrika Tengah (Mecistops leptorhynchus)

Buaya Bertubuh Ramping Afrika Tengah (Mecistops leptorhynchus) merupakan spesies buaya baru yang ditemukan di Afrika Tengahphys Buaya Bertubuh Ramping Afrika Tengah (Mecistops leptorhynchus) merupakan spesies buaya baru yang ditemukan di Afrika Tengah

Buaya bertubuh ramping Afrika Tengah (M. leptorhynchus) baru ditemukan pada 2018 lalu.

Buaya ini ditemukan di Kamerun hingga Tanzania. Awalnya, buaya ini dianggap sebagai spesies yang sama dengan buaya Afrika Barat. Namun, kedua buaya itu sebenarnya sangat berbeda.

M. leptorhynchus memiliki sisik yang lebih kecil dan lebih lembut daripada buaya Afrika Barat. Sementara buaya Afrika Barat cenderung memiliki sisik lebih besar dan kasar.

Selain itu, M. leptorhynchus juga memiliki tubuh ramping berukuran sedang, memiliki moncong panjang dan ramping, serta hidup di habitat air tawar.

Menurut peneliti, perbedaan yang utama terletak pada gen.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau