KOMPAS.com - Saat ini setidaknya ada dua kandidat tempat tinggal manusia di luar angkasa yang terus dijajaki oleh para ilmuwan, yakni Mars dan Bulan.
Para ahli pun terus melakukan penyelidikan dan mengirim berbagai misi sebagai persiapan jika nantinya ada koloni yang tinggal di sana.
Terbaru, Badan Antariksa Eropa (ESA) mendirikan fasiltas yang digunakan untuk membuat oksigen dari debu bulan.
Seperti dilansir dari Newsweek, Senin (20/1/2020), fasilitas produksi oksigen tersebut didirikan di dalam Pusat Penelitian dan Teknologi Antariksa Eropa (ESTEC) yang berlokasi di Belanda.
Baca juga: NASA Temukan Puing-puing Wahana India yang Jatuh di Bulan
Regolith atau debu, tanah, pecahan batu, dan material yang ditemukan di permukaan Bulan sebenarnya terdiri dari 40-45 persen oksigen.
Namun, oksigen ini tidak bisa segera digunakan karena terikat secara kimia di dalam regolith.
Untuk mengekstraknya, regolith harus diproses melalui teknik yang disebut elektrolisis garam cair.
Kini, proses ekstraksi tersebut bisa dilakukan melalui fasilitas ESTEC.
Baca juga: Tersimpan 47 Tahun, NASA Akhirnya Buka Sampel Batu dari Bulan