Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mikroba di Dasar Laut Samudra Pasifik, Ungkap Nenek Moyang Eukariota

Kompas.com - 20/01/2020, 18:33 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah mikroba yang ditemukan di dasar laut berlumpur di Samudra Pasifik, diklaim dapat mengungkap kehidupan nenek moyang eukariota.

Eukariota merupakan organisme dengan sel nukleus dan dilapisi membran lainnya. Melansir Live Science, Senin (20/1/2020), mikroba ini ditemukan di dasar samudra dengan bentuk seperti gumpalan yang memiliki tentakel.

Peneliti mengklaim mikroba tersebut mungkin menyimpan rahasia tentang bagaimana bentuk kehidupan multiseluler pertama berkembang.

Jauh sebelum organisme kompleks ada, dunia merupakan rumah bagi organisme bersel tunggal, archaea dan bakteri. Mikroorganisme diketahui telah berevolusi antara 2 miliar tahun dan 1,8 miliar tahun lalu.

Baca juga: Mikroba Esktrem Ditemukan Terperangkap Kristal di Dasar Laut Jepang

Evolusi itu mengarah pada kehidupan yang lebih kompleks yang disebut eukariota, sebuah kelompok yang mencakup manusia, hewan, tumbuhan dan jamur.

Namun, munculnya gumpalan ini menunjukkan perjalanan yang luar biasa dari suatu kehidupan, yang mencoba diulik oleh para ilmuwan.

Sebelumnya, para ilmuwan berhipotesis, sekelompok mikroba yang disebut Asgard archaea adalah nenek moyang eukariota yang banyak dicari.

Sebab, mikroba ini memiliki gen yang mirip dengan sejenisnya. Untuk menganalisanya, sekelompok peneliti dari Jepang telah menghabiskan satu dekade untuk mengumpulkan analisa lumpur dari dasar Omine Ridge di lepas pantai Jepang.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Mikroba di Stasiun Luar Angkasa Internasional

Tim peneliti menyimpan sampel lumpur dan mikroorganisme di dalam bioreaktor khusus di laboratorium. Bioreaktor ini dibuat dengan kondisi lingkungan laut, di mana mikroorganisme itu ditemukan.

Selama bertahun-tahun, tim mulai mengisolasi mikroorganisme di dalam sampel. Tujuan awal para ilmuwan adalah untuk menemukan mikroba yang memakan metana dan yang mungkin dapat membersihkan kotoran.

Akan tetapi, mereka menemukan sampel mengandung jenis Asgard archaea yang sebelumnya tidak diketahui.

Akhirnya, para ilmuwan menamai mikroba itu strain Asgard archaea Promotheoarchae syntrophicum. Nama itu diambil dari nama dewa Yunani, Prometheus yang dikenal menciptakan manusia dari lumpur.

Berdasarkan analisis yang dilakukan, Promotheoarchae syntrophicum memiliki sejumlah gen yang menyerupai gen eukariota.

Struktur gen serupa pada eukariota

Gen-gen tersebut memegang instruksi untuk menciptakan protein tertentu yang ditemukan dalam mikroba ini.

Namun, protein yang diketahui tidak seperti yang diharapkan, mikroba ini membuat struktur seperti organel, yang serupa ditemukan di dalam eukariota.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau