KOMPAS.com - Ilmuwan menilai badai matahari kemungkinan dapat menjadi penyebab paus abu-abu sering terdampar.
Prevalensi badai matahari memungkinkan meningkatkan potensi terdamparnya paus abu-abu yang sehat saat bermigrasi di lautan Bumi.
Melansir Space, hewan yang bermigrasi di lautan Bumi sangat dekat dengan matahari.
Penelitian terbaru menunjukkan paus abu-abu yang sehat, lima kali lebih mungkin untuk terdampar saat prevalensi tinggi bintik matahari.
Baca juga: Ketemu Paus Terdampar? Ini yang Bisa Anda Lakukan
Pada saat itu, badai matahari akan memancarkan gelombang radio tingkat tinggi. Temuan ini dipresentasikan dalam pertemuan Society for Integrative and Comparative Biology awal Januari lalu.
"Ini merupakan temuan yang menarik," kata ahli biologi Universitas North Carolina, Kenneth Lohmann di Chapel Hill kepada Space.
Lohmann mengatakan ada beberapa laporan sebelumnya yang menghubungkan badai magnetik dengan terdamparnya ikan paus.
"Akan tetapi, ini adalah analisis yang dilakukan sangat baik dan meyakinkan," ujar Lohmann.
Kendati demikian, para ilmuwan tidak yakin jika paus menggunakan magnetoreception sebagai navigasi.
Baca juga: Rekor, Paus Abu-abu Menempuh Jarak 22.500 Kilometer Tanpa Makan
Menurut pemimpin penulis studi, Jesse Granger, seorang ahli biofisika konservasi di Duke University, paus yang bermigrasi, seperti paus abu-abu, kemungkinan adalah kandidat karena lautan memberikan sedikit petunjuk navigasi.
Dari Maret hingga Juni, paus abu-abu berenang ke utara dari Pantai Baja California, Meksiko ke perairan sejuk dan kaya makanan di Laut Bering dan Chukchi di utara Alaska.
Kawanan paus ini akan kembali ke selatan mulai bulan November. Terkadang, paus abu-abu yang tampak sehat akan terdampar saat perjalanan.
Dari sekian banyak alasan kenapa paus terdampar, yang memungkinan adalah paus membuat kesalahan navigasi.
Hal itu terjadi karena ada sesuatu yang mengganggu medan magnet bumi atau kemampuan paus untuk mendeteksinya, misalnya karena badai matahari.
Granger dan rekan-rekannya meninjau data pengelompokan paus abu-abu dari Pantai Barat Amerika Serikat pada periode 1985-2018.