Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejalanya Mirip, Apakah Selesma Bisa Muncul Saat Terkena Flu?

Kompas.com - 08/01/2020, 20:32 WIB
Amalia Zhahrina,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Sampel-sampel ini diuji untuk 11 jenis virus pernapasan, seperti rhinovirus, influenza A dan B, virus syncytial pernapasan, dan adenovirus.

Hasilnya, dalam populasi ini, 35 persen dinyatakan positif memiliki setidaknya satu virus, dan 8 persen dinyatakan positif koinfeksi dengan setidaknya dua virus.

Menariknya, analisis komputer dari data menunjukkan bahwa ketika aktivitas flu meningkat di musim dingin, infeksi dengan rhinovirus menurun.

"Satu pola yang sangat mencolok dalam data kami adalah penurunan kasus virus rhinovirus pernafasan yang terjadi selama musim dingin, sekitar waktu aktivitas flu meningkat," kata penulis studi pertama Sema Nickbakhsh, seorang rekan peneliti di Pusat Penelitian Virus.

Terlebih lagi, ketika para peneliti mengamati pasien secara perorangan, mereka menemukan bahwa orang yang terinfeksi influenza A 70 persen lebih kecil kemungkinannya terinfeksi rhinovirus, dibandingkan dengan pasien yang terinfeksi jenis virus lain.

Baca juga: Sering Dianggap Sama, Ini Bedanya Influenza dengan Selesma

Studi baru tidak dapat menentukan alasan untuk efek penghambatan antara virus flu dan rhinovirus. Tetapi para peneliti memiliki teori - virus ini mungkin bersaing satu sama lain dalam upaya mereka untuk mereplikasi dan menyebabkan Anda menderita.

"Kami percaya virus pernapasan mungkin bersaing untuk sumber daya di saluran pernapasan," kata Nickbakhsh, seperti dilansir Live Science (18/12/2019).

Mungkin virus-virus ini bersaing untuk menginfeksi sel-sel tertentu, atau bahwa respons kekebalan seseorang terhadap satu virus membuat virus lain lebih sulit juga menyebabkan infeksi, katanya.

Selain itu, mungkin terdapat faktor-faktor lain yang berperan, seperti orang yang tinggal di rumah ketika mereka sakit, yang dapat mengurangi kemungkinan tertular virus lain.

“Lebih banyak studi diperlukan untuk lebih memahami mekanisme biologis yang mendasari interaksi virus-virus ini,” kata para penulis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau