KOMPAS.com – Reynhard Sinaga dipenjara seumur hidup oleh Pengadilan Manchester, Inggris, karena melakukan 159 tindakan pemerkosaan.
Baik pada laki-laki maupun perempuan, pemerkosaan bisa meninggalkan jejak psikologis serius.
World Health Organization (WHO) lewat panduan berjudul “Guidelines for Medico-Legal Care for Victims of Sexual Violence” menyebutkan bahwa banyak korban pemerkosaan yang mengalami Rape Trauma Syndrome (RTS).
Baca juga: Tampan, Pintar dan Kaya: Mengapa Reynhard Sinaga Melakukan Pemerkosaan?
RTS bisa berbentuk gejala-gejala psikologis, kognitif, atau perilaku yang pada umumnya mencakup dua fase: fase akut dan fase jangka panjang.
Fase ini adalah masa disorganisasi. Fase ini berlangsung sejak berakhirnya pemerkosaan hingga sekitar 2-3 minggu setelahnya.
Selama fase akut ini, korban mengalami reaksi emosi yang sangat kuat sehingga berdampak pada gejala-gejala psikis. Beberapa gejala lainnya bersifat emosional:
- Menangis dan terisak
- Tersenyum dan tertawa
- Tenang dan sangat terkontrol
- Berperilaku sangat datar.
Beberapa luapan emosi lainnya mencakup kemarahan, ketakutan, dan kegelisahan. Beberapa korban menunjukkan sikap kaget dan mati rasa. Beberapa korban lainnya berpura-pura bahwa semua baik-baik saja.
Baca juga: Kasus Reynhard Sinaga, Psikiater: Ada Penyimpangan Perilaku Seksual
Reaksi dari fase akut berakar dari ketakutan terhadap cidera fisik, mutilasi, atau kematian. Begitu korban merasa kembali aman, pada umumnya mereka merasakan:
- Perubahan suasana hati
- Perasaan dipermalukan
- Degradasi
- Rasa malu
- Rasa bersalah
- Ketidakberdayaan
- Kemarahan
- Balas dendam
- Ketakutan terhadap pelecehan lainnya.
Fase jangka panjang biasanya berlangsung setelah 2-3 minggu pasca-kejadian. Pada fase ini, korban mulai menata ulang gaya hidup mereka. Fase ini bisa jadi adaptif atau maladaptif.
Reaksi pada setiap korban berbeda-beda tergantung pada:
- Usia
- Situasi/ kondisi kehidupan
- Lingkungan sekitar
- Ciri kepribadian
- Respon/ dukungan dari orang sekitar.
Korban pemerkosaan biasanya menginginkan perubahan gaya hidup. Misal mengganti nomor telfon, atau pergi/ traveling ke tempat yang jauh. Beberapa korban lainnya menemukan kesulitan untuk bekerja.
Baca juga: Reynhard Sinaga Disebut Psikopat, Apa Bedanya dengan Sosiopat?
Beberapa korban mengalami fobia, termasuk ketakutan saat sendirian atau berada di lokasi pemerkosaan.