Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/01/2020, 14:27 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Nama Reynhard Sinaga (36) tengah menjadi perbincangan dunia sejak Senin (6/1/2020).

Pria asal Indonesia itu dihukum Pengadilan Mancgester, Inggris, seumur hidup karena terbukti bersalah dalam 159 kasus pemerkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria.

Di antara 159 kasus pemerkosaan tersebut, terdapat 136 dakwaan perkosaan. Sejumlah korban dilaporkan diperkosa berkali-kali.

Jaksa menyebut Reynhard adalah pemerkosa berantai terbesar di dunia, setidaknya terbanyak dalam sejarah Inggris.

"Ada hampir 160 dakwaan yang kami proses dari 48 korban. Dia kemungkinan adalah pemerkosa terbesar di dunia yang kasusnya diadili," kata Ian Rushton, jasa penuntut kasus Reynhard dikutip BBC News.

Atas kasus ini, nama Reynhard Sinaga setidaknya telah ditwit lebih dari 97 ribu hingga pukul 10.00 WIB.

Baca juga: Kasus Reynhard Sinaga, Psikiater: Ada Penyimpangan Perilaku Seksual

Dari puluhan ribu komentar itu, banyak netizen yang mengatakan Reynhard adalah psikopat.

Namun, apa itu psikopat sebenarnya?

Diwartakan Kompas.com edisi 2 Februari 2016, psikopat berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan pathos yang artinya sakit.

Meski artinya sakit jiwa, psikopat berbeda dengan gila.

Gila merupakan kondisi di mana seseorang tidak sadar atas apa yang dilakukannya.

Sementara seorang psikopat, dia sadar atas apa yang dilakukannya.

Reynhard menyatakan selama persidangan bahwa hubungan seksual berdasarkan suka sama suka walaupun bukti video menunjukkan korban tidak sadar.Instagram via BBC Indonesia Reynhard menyatakan selama persidangan bahwa hubungan seksual berdasarkan suka sama suka walaupun bukti video menunjukkan korban tidak sadar.

Hello Sehat mewartakan, seorang psikopat dapat menunjukkan beberapa gejala psikopati seperti manipulatif dan mendapat kepercayaan orang lain.

Mereka belajar untuk meniru emosi yang sebenarnya tidak mereka rasakan sehingga tampak seperti orang normal.

Seorang psikopat sering kali berpendidikan dan memiliki pekerjaan.

Beberapa ada yang sangat baik dalam manipulasi dan mimikri sehingga memiliki keluarga dan hubungan jangka panjang tanpa seorangpun tahu bagaimana sifat aslinya.

Seseorang yang psikopat biasanya tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, sehingga banyak di antara mereka yang melakukan hal tak bermoral, bahkan kriminal, tanpa penyesalan dan rasa bersalah.

Dilansir Psychology Today, untuk mengetahui apakah seseorang memiliki sifat psikopat atau tidak, perlu dites dengan menjawab sejumlah pertanyaan kuesioner.

Salah satu yang paling umum digunakan adalah Daftar Periksa Psikopati (The Hare Pscychopathy Checklist) yang dikembangkan oleh Robert Hare dan koleganya.

The Hare Psychopathy Checklist adalah alat yang digunakan untuk menilai kasus psikopati secara profesional.

Bapak Psikopati Dunia dari British Colombia University, Robert D. Hare, menyebutkan, perbedaan seorang psikopat dan non psikopat terletak pada reaksi emosionalnya.

Seorang psikopat kurang memiliki reaksi emosi seperti takut, sedih, dan tertekan. Selain itu, seorang psikopat juga bersikap manipulatif.

Seringkali mereka berpenampilan, bersikap,dan bertutur kata sangat menyenangkan.

Psikopat juga sangat egosentris dengan kemampuan dan kecerdasan yang umumnya di atas rata-rata.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau