"Virus ASF menginfeksi babi melalui pernapasan dan mulut atau ingesti makanan atau minuman," kata dia.
Begitu juga dengan lewat kontak dengan manusia. Peralatan, pakaian, sepatu atau alas kaki, dan makanan yang tercemar virus dengan babi yang sakit atau mati dapat menularkan virus ASF ke babi lain.
Selain itu, virus ASF ini dapat pula ditularkan melalui caplak dari genus Ornithodoros.
Namun, ditegaskan oleh Munawaroh juga bahwa penyakit ASF ini hanya menyerang atau menjadi penyakit pada babi saja, tidak pada hewan ternak lainnya dan juga manusia.
"Penyakit ASD pada babi tidak menular ke manusia, juga hewan lainnya," ucap dia.
Jika manusia memakan daging babi yang terdapat virus ASF, maka manusia yang memakan daging babi tersebut tidak akan tertular virus ASF itu, serta virus ASF juga tidak akan dapat ditemukan dalam kotoran atau feses manusia.
Baca juga: Terobosan Baru, Ahli Ciptakan Babi yang Kebal Virus Mematikan
Ada beberapa gejala yang dapat terlihat secara jelas pada babi yang terinfeksi seperti berikut:
- Demam tinggi
- Lesu
- Tidak mau makan
- Kulit kemerahan pada daun telinga dan bagian tubuh lainnya
- Muntah kuning dampai dengan berdarah
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.