Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Goo Hara Meninggal, Kenapa Artis Lelah jadi Terkenal dan Picu Depresi?

Kompas.com - 25/11/2019, 10:20 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

"Kemudian dia bilang enggak nyaman jadi orang terkenal. Karena kan orang terkenal enggak punya privasi, sering disorot. Terlebih lagi sejak ada media sosial. Artis ngapain terus dikomentari 'masa artis kayak gitu'. Padahal artis kan juga manusia," ujar Dharmawan.

Tekanan-tekanan seperti inilah yang akhirnya membuat banyak artis menjadi depresi.

Selain hal tersebut, Dharmawan melihat bahwa kebanyakan artis korea yang depresi kemudian memilih bunuh diri berada di usia awal 20 sampai akhir 30 tahunan.

Pada usia-usia seperti ini, fase hidup seseorang sedang ingin mencari eksistensi dan jati diri.

"Setelah lulus kuliah kemudian kerja beberapa tahun, (banyak) yang mulai bungung hidup harus ke mana arahnya. Nah kalau dia bisa lewati fase ini, berikutnya nanti menjelang 30 tahun, sekitar 27 atau 28 tahun, begitu lagi (bingung kemana). Karena fasenya berubah lagi," kata Dharmawan.

Hal ini tertuang dalam teori perkembangan psikososial Erik H. Erikson, di usia 20 hingga 30 tahunan, seseorang berada dalam tahap siap untuk membangun hubungan yang dekat dan berkomitmen dengan orang lain.

Jika seseorang gagal melewati tahapan ini atau memiliki sedikit kepekaan diri, maka akan timbul rasa keterasingan dan jarak dalam interaksi dengan orang lain.

Akibatnya, orang tersebut sering terisolasi secara emosi, merasa sendiri, hampa dan depresi.

"Usia-usia tersebut memang rentang mengalami depresi karena keberadaan atau eksistensi diri. Ini ada hubungannya dengan teori perkembangan psikososial yang digagas oleh Erik H.Erikson," ujar Dharmawan.

Kepekaan diri cegah depresi

Kepada Kompas.com, Dharmawan pernah mengatakan dalam fase rentan usia 20-30 tahunan, penting seseorang memiliki kepekaan diri.

Jika gagal mengenali diri sendiri, maka kita rentan untuk mengalami krisis eksistensi diri.

Dharmawan menjelaskan, depresi bisa dialami siapa saja, tidak hanya mereka yang hidup dalam popularitas.

Prevalensi depresi pun telah mencapai 15 persen dari seluruh populasi.

"Depresi itu penyakit otak. Siapapun bisa mengalaminya dan variasinya macam-macam, ada depresi ringan, sedang dan depresi dengan gejala somatik hingga depresi berat dengan munculnya niat bunuh diri," ucapnya.

Sayangnya, banyak orang yang tidak peka dengan gejala depresi. Penyebab utama depresi, imbuhnya adalah exhausted atau rasa lelah yang berlebihan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com