Tidak jauh berbeda dengan manusia, mekanisme antimikroba juga terjadi pada hewan.
Biasanya, hewan terutama ternak saat sedang sakit diberikan antibiotik oleh pemilik ternak, dengan tujuan hewan ternak mereka sehat dan bisa berproduksi dengan baik.
Namun, hal tersebut juga justru membuat hewan ternak seperti unggas (ayam) mengalami resisten terhadap antimikroba. Jika ayam sakit, pemberian antimikroba tidak akan mempan, dan pelaku peternakan sangat mungkin dapat kehilangan seluruh hewan ternaknya.
Bahayanya lagi, penyakit yang diderita hewan tersebut juga bukan tidak mungkin berpengaruh kepada kesehatan manusia. Misalnya ketika infeksi yang terjadi pada hewan menyebar ke manusia.
Baca juga: Kenali Resistensi Antibiotik, Satu dari 10 Besar Ancaman Kesehatan Global
Berikut cara mencegah diri agar terhindar dari resisten antimikroba:
1. Pada manusia. Sebaiknya melakukan gaya hidup sehat, atau mengubah perilaku hidup sehat dengan selalu mencuci tangan saat akan melakukan aktivitas apapun terutama makan.
Selain itu, jika Anda sakit, pastikan untuk tidak langsung mengonsumsi obat antibiotik. Konsultasikan dahulu dengan dokter mengenai obat apa yang sebaiknya Anda konsumsi.
2. Pada hewan. Sebagai peternak yang memproduksi pangan, Anda memiliki peran yang sangat penting dalam penyediaan pangan bagi dunia.
Penggunaan antimikroba yang bijak dan bertanggungjawab dengan mengikuti resep dan saran dari dokter hewan, paling tidak tunggu minimal seminggu.
Setelah pemberian antibiotik barulah hewan boleh untuk dikonsumsi manusia. Pisahkan hewan yang sakit dan tidak. Peternak perlu dan pengendalian infeksi (infection prevention and control), juga terdapat implementasi biosekuriti 3 zona, vaksinasi secara tepat, dan perilaku hidup bersih dan sehat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.