Kematian babi karena babi kolera bisa terjadi dalam hitungan hari.
Penyakit babi kolera banyak muncul di Eropa, Asia, Amerika Latin, hingga Afrika.
Untuk Amerika Serikat, negara itu sudah bebas dari penyakit babi kolera.
Bila ada wabah penyakit babi kolera, wajib untuk dilaporkan. Sementara itu, hewan yang terinfeksi babi wajib disembelih dan kawasan hewan yang sakit seharusnya dikarantina.
Kontrol utama penyakit babi kolera bisa dilakukan dengan cara vaksinasi.
Baca juga: Ilmuwan Hidupkan Otak Babi yang Sudah Mati, Ini Artinya bagi Kita
Untuk diketahui, hog cholera tidak menginfeksi manusia dan tidak akan berbahaya jika dagingnya dikonsumsi kita.
"Aman, tidak bahaya bagi manusia," ungkap Azhar.
Selain Azhar, Kepala Balai Veteriner Medan Agustia juga menyampaikan hal yang sama.
"Iya, masih bisa dikonsumsi tapi harus dimasak dulu. Kenapa masih bisa dikonsumsi karena tidak zoonosis, tidak menular kepada manusia, tapi pig to pig," ujar Agustia.
Agustia menambahkan, untuk menghindari penyebaran lebih luas, perlu ada perlakuan di lapangan yang harus mengikuti standar.
Pertama, masyarakat tidak membeli ternak babi yang harganya murah. Kedua, masyarakat juga harus menerapkan bio sekuriti, yakni tidak saling menjenguk ternak yang sakit.
Ketiga, bangkai babi tidak dibuang ke sungai atau ke hutan melainkan dikubur. Keempat, perlu dilakukan pengetatan lalu lintas ternak dan menjaga sanitasi kandang.
Sumber: Kompas.com (Kontributor Medan, Dewantoro)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.