Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Diprediksi Tenggelam pada 2050, Begini Solusinya Menurut Ahli

Kompas.com - 08/11/2019, 17:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Pengasaman atau penurunan pH air laut bisa disebabkan karena pengasaman laut (ocean acidification) dan pengasaman pesisir (coastal acidification).

Pengasaman laut adalah penurunan tingkat keasaman air laut akibat reaksi antara gas rumah kaca CO2 dan air laut.

Dan di kawasan perairan Indonesia juga terjadi pengasaman pesisir oleh aktivitas lokal manusia. Pengasaman pesisir termasuk pembuangan limbah yang membuat laju pengasaman air laut lebih tinggi dibanding secara global.

Meski sulit, ada beberapa hal yang menurut Intan bisa dilakukan untuk merespons keadaan ini.

Salah satunya dengan pembuatan tanggul, penganggulangan limbah yang efektif, dan restorasi ekosistem lamun yang dapat memengaruhi pH air laut secara lokal.

Baca juga: Indonesia dan 5 Negara Asia Diprediksi Terendam Air Laut pada 2050

"Yang pasti kita harus melakukan aksi-aksi adaptasi, enggak bisa kita cuma diem saja. Di laporan PBB ada banyak cara untuk menanggulangi ini. Kita bisa bikin tanggul, bisa dimundurin kotanya istilahnya, dan lain-lain," ungkap Intan.

"Intinya adalah, kalau kita melakukan adaptasi, dampak untuk melindungi masyarakat cukup signifikan di kota-kota besar, karena kan populasinya lebih tinggi," sambungnya.

Namun menurutnya, untuk di kota-kota besar memang harus membangun semacam tanggul.

Intan mengingatkan, selain Jakarta, kota-kota besar yang landai seperti Semarang dan pulau-pulau kecil di Indonesia sebenarnya juga terancam tenggelam hingga 2100.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com