Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11.000 Ilmuwan Sepakat, Perubahan Iklim Sudah Darurat dan Global

Kompas.com - 07/11/2019, 09:03 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 11.000 ilmuwan dari seluruh dunia mendukung penelitian yang menyebut bumi saat ini menghadapi kondisi darurat iklim.

Penelitian yang berdasar pada pengumpulan data selama 40 tahun menyebut pemerintah di seluruh dunia gagal mengatasi krisis tersebut.

Padahal, tanpa adanya perubahan, bumi akan menghadapi "penderitaan manusia yang tak terkatakan", menurut penelitian tersebut.

Para peneliti mengatakan mereka memiliki kewajiban moral untuk memperingatkan besaran ancaman krisis iklim.

Dirilis pada hari ketika data satelit menunjukkan bahwa Oktober lalu adalah bulan Oktober dengan suhu terpanas dalam sejarah, penelitian terbaru ini mengungkapkan bahwa hanya dengan mengukur suhu di permukaan bumi bukanlah cara memadai untuk memotret bahaya nyata dari bumi yang memanas.

Sehingga para penulis kajian memasukkan serangkaian data yang mereka yakini mewakili "serangkaian tanda-tanda grafis vital dari perubahan iklim selama 40 tahun terakhir".

Indikator-indikator ini mencakup pertumbuhan populasi manusia dan hewan, produksi daging per kapita, penurunan cakupan pohon secara global, serta konsumsi bahan bakar fosil.

Oktober 2019 adalah bulan dengan suhu terpanas dalam sejarah Copernicus Oktober 2019 adalah bulan dengan suhu terpanas dalam sejarah

Namun, penelitian itu pula mencatat beberapa perbaikan di beberapa area. Misalnya, energi terbarukan berkembang secara signifikan, dengan konsumsi energi angin dan surya tumbuh 373% dalam satu dekade ini. Meski begitu, penggunaannya masih 28 kali lebih sedikit ketimbang penggunaan bahan bakar fosil pada 2018.

Secara keseluruhan, para peneliti mengatakan sebagian besar indikator tanda-tanda vital berada di arah yang salah dan menambah kondisi darurat iklim.

"Kondisi darurat berarti bahwa jika kita tidak bertindak atau merespons dampak perubahan iklim dengan mengurangi emisi karbon kita, mengurangi produksi ternak kita, mengurangi pembukaan lahan dan konsumsi bahan bakar fosil, dampaknya mungkin akan lebih parah daripada yang kita alami sampai saat ini," ungkap penulis utama Dr Thomas Newsome, dari University of Sydney.

"Itu bisa berarti ada area di Bumi yang tidak dapat dihuni oleh manusia."

Apa bedanya penelitian ini dengan laporan lain tentang perubahan iklim?

Penelitian ini kembali menyuarakan beragam peringatan yang telah dilaporkan oleh para ilmuwan, termasuk IPCC.

Para peneliti bermaksud untuk menyajikan gambaran grafis yang jelas dan sederhana tentang indikator yang lebih luas, yang dapat menunjukkan kepada publik dan pemerintah bahwa ancamannya serius, sementara respons penanganannya sangat buruk.

Bagaimanapun, para peneliti juga menunjukkan bahwa meski kondisi iklim memburuk, namun bukan berarti tanpa harapan.

Para peneliti menunjukkan enam bidang yang harus segera ditangani demi membuat perubahan besar.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau