Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggap Bahayakan Negara, AS Resmi Keluar dari Kesepakatan Iklim Paris

Kompas.com - 06/11/2019, 13:06 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Aturan kesepakatan tersebut menyatakan AS harus menunggu tiga tahun sebelum secara resmi menarik diri. Namun, saat ini sebuah tim telah dibentuk untuk mengurus segala proses teknis terkait penarikan diri AS.

Nanti, penarikan AS dari kesepakatan iklim Paris akan selesai pada 4 November 2020, tepat satu hari setelah Pemilihan Presiden (Pilpres) berikutnya diadakan.

Para aktivis lingkungan di AS berharap Trump gagal dalam Pilpres tahun depan. Mereka ingin Trump diganti oleh kandidat presiden dari Partai Demokrat, yang sebelumnya telah berjanji untuk mempertahankan kesepakatan iklim Paris jika menang.

Baca juga: Perubahan Iklim Kurangi Kemampuan Tanah untuk Serap Air

"Presiden berikutnya perlu bergabung kembali dalam perjanjian iklim Paris, dan berkomitmen terhadap penyelesaian tuntutan perubahan iklim, dengan menghadirkan transformasi energi bersih yang dilakukan secara cepat dan luas," ujar Jean Su, Direktur Energi Pusat Keragaman Hayati, yang berkedudukan di AS.

"Trump bisa keluar dari kesepakatan iklim Paris, tetapi tidak bisa bersembunyi dari krisis perubahan iklim," katanya.

AS dan China adalah penghasil karbon dioksida terbanyak jika dibandingkan dengan negara mana pun di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com