Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Usulan Presiden Trump, Bisakah Bom Nuklir Hancurkan Badai?

Kompas.com - 29/08/2019, 18:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - Menurut situs berita Axios, Presiden Trump mengajukan kajian pemanfaatan senjata nuklir untuk menghancurkan badai, sebelum badai menerjang dan menyebabkan kerugian.

Hal ini diajukan ke sejumlah pejabat keamanan nasional Amerika Serikat. Namun belakangan, Trump membantah dirinya meminta kajian tersebut.

Badai secara berkala menerjang kawasan pantai timur AS dan menyebabkan kerusakan dalam skala besar.

Tapi apakah bom nuklir yang dahsyat bisa dipakai untuk menghancurkan badai?

Baca juga: Cegah Angin Topan ke AS, Trump Ingin Jatuhkan Bom Nuklir

Kata ahli

Para ilmuwan di Badan Atmosfir dan Laut Nasional Amerika, NOAA menyatakan, bom nuklir tidak akan efektif menghancurkan badai.

NOAA menyatakan bom nuklir tidak akan membuat badai menjadi lebih lemah. Dan jika bom nuklir digunakan maka bahan radio aktif akan dengan cepat bergerak mengikuti angin sehingga mempengaruhi daratan.

Kesulitan penggunaan bahan peledak untuk mengubah badai, terkait dengan jumlah energi yang diperlukan.

Pelepasan panas dari badai setara dengan kekuatan bom nuklir 10 megaton yang meledak setiap 20 menit.

"Meski energi dari bom nuklir mendekati kekuatan badai, tidak mudah melumpuhkan badai dengan bom ini karena mendekati dan menhancurkan inti badai yang ada di lautan lepas bukan pekerjaan mudah," terang NOAA.

Bagaimana jika bom dipakai untuk menyerang badai sebelum badai ini menjadi lebih besar?

Ini juga bukan hal yang gampang dilakukan karena kita tak bisa memastikan apakah suatu badai akan jadi lebih besar.

NOAA menyatakan dari sekitar 80 "calon badai" yang berasal dari Samudra Atlantik, hanya sekitar lima yang menjadi badai.

"Tidak ada cara untuk mengetahui apakah salah satunya akan menjadi badai besar," kata NOAA.

Apakah ini ide baru?

Ide menghancurkan badai dengan bom nuklir sebenarnya sudah muncul sejak tahun 1950-an ketika gagasan ini disampaikan seorang ilmuwan.

Saat berpidato di National Press Club pada tahun 1961, Francis Riechelderfer, pimpinan Kantor Cuaca AS mengatakan dirinya dapat "membayangkan kemungkinan suatu hari nanti meledakkan bom nuklir pada sebuah badai yang berada jauh di laut.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau