Tak berhubungan dengan penampilan atau kepribadian pasangan
Menurut survei yang dilakukan Victoria Milan - situs web untuk mengetahui orang-orang yang selingkuh - pria ataupun wanita yang selingkuh mengaku memiliki pasangan yang lebih menarik dibanding selingkuhannya.
Dari 4.000 pengguna situs, sebagian besar pria mengaku memiliki istri yang lebih menarik dan mumpuni dibanding simpanannya. Hanya 25 persen pria yang mengaku, selingkuhannya lebih menarik.
Selingkuh itu tentang peluang (kesempatan)
Dalam sebuah survei anonim yang dilakukan MSNBC, semua orang yang sudah menikah bisa berselingkuh. Tak peduli berapa umurnya, apakah sudah memiliki anak atau belum, dan dari latar belakang apa.
Survei ini juga menemukan, sebagian besar pelaku perselingkuhan memiliki kesamaan, yakni mereka dihadapkan dengan godaan untuk berselingkuh.
Dalam penelitian yang terbit di The Journal of Sex Research, yang melibatkan 423 orang, penelitian menemukan bahwa pria dan wanita berselingkuh karena alasan oportunistik.
Alasan yang sering digunakan ketika kedapatan selingkuh adalah, "saya digoda" atau "ada orang yang benar-benar 'ada' untuk saya".
Hal inilah yang kemudian terjadi dan memicu orang tersebut berselingkuh. Sebab ada kesempatan yang datang padanya.
Sifat alamiah sejak anak-anak
Ada bukti yang menyebut bahwa jika salah satu pasangan menunjukkan rasa takut untuk ditolak atau diabaikan, mereka justru cenderung dapat berselingkuh.
Hal itu sesuai dalam konteks Attachment Theory, dan beberapa penelitian lainnya juga telah mengkonfirmasi bahwa gaya keterikatan individu yang terbentuk pada masa bayi dan anak-ana, berdampak besar untuk hubungan cintanya di masa mendatang.
Seornag ilmuwan berkata, hal ini merupakan proses yang sebagian besar terjadi secara spontan dan tanpa usaha, dan mereka mungkin telah dibentuk oleh faktor biologis atau pengalaman anak usia dini.
Baca juga: Dianggap Sebagai Hewan Setia, Penguin Ternyata juga Bisa Selingkuh
Tidak banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah pasangan Anda selingkuh, menurut ahli.
Strategi seperti mengendalikan perilaku pasangan, mengisolasi pasangan dari orang lain, memata-matai, menguntit, mengancam, manipulasi emosional, dan merendahkan pasangan, tidak akan membuat rumah tangga utuh.
Sebuah rumah tangga akan berhasil bila menekankan cinta dan kepedulian terhadap pasangan, menjadi pasangan yang baik, menjaga penampilan fisik dan juga perilaku yang dapat membuat pasangan bahagia dan sehat, terlepas dari ancaman perselingkuhan itu.
Hal yang sederhana namun itulah cara terbaik untuk mencegah perselingkuhan. Adalah dengan melakukan apa yang akan dilakukan pasangan sehat lainnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.