Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Layangan Putus, Kenapa Orang yang Sudah Menikah Selingkuh?

Kompas.com - 04/11/2019, 11:54 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Akhir pekan kemarin, cerita layangan putus heboh di media sosial.

Layangan putus ibarat kisah hidup sang pengunggah - Mommi Asf - setelah berpisah dengan suami.

Sang pengunggah cerita, adalah ibu empat orang anak yang ditelantarkan suaminya. Belakangan diketahui, sang suami telah menikah dengan wanita lain.

Namun, kisah tentang korban perselingkuhan yang kemudian ditelantarkan, tak hanya terjadi kali ini saja.

Lantas, kenapa pasangan yang sudah diikat janji suci pernikahan banyak yang selingkuh?

Baca juga: Ini Alasan Wanita Tergoda Selingkuh

Dilansir Very Well Mind (4/10/2019), sebuah riset mengungkap ada lebih dari 40 persen pasangan pernah berselingkuh saat terikat perkawinan.

Ada banyak alasan yang membuat pasangan menikah selingkuh.

Mulai dari gangguan kepribadian, trauma masa kecil, pengaruh media sosial, dan kontrol diri yang buruk.

Sementara itu, alasan paling umum kenapa pasangan menikah selingkuh ialah frustasi dalam pernikahan.

Frustasi dalam pernikahan bisa muncul karena cemburu perhatian pasangan lebih banyak tercurah ke anak, tidak mampu mengkomunikasikan perasaan kepada pasangan, atau mengalami trauma masa kecil seperti ditelantarkan dan memiliki orangtua yang juga selingkuh.

Faktor-faktor di atas dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk mempertahankan komitmen dalam berumah tangga.

Motivasi selingkuh berdasar seks

Riset menemukan, pria lebih sering selingkuh dibanding wanita.

Ekspresi cinta pria adalah lewat perlakuan fisik dibanding romantisme kata-kata verbal.

Oleh sebab itulah, hubungan seksual dianggap sebagai bagian penting dalam membangun koneksi dan keintiman saat berumah tangga.

Menurut ahli, jika pria tidak mendapat kepuasan secara seksual, misalnya pasangan sering menolak berhubungan badan, pria menerjemahkan penolakan itu sebagai perasaan tidak dicintai.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau