Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Layangan Putus, Kenapa Orang yang Sudah Menikah Selingkuh?

Kompas.com - 04/11/2019, 11:54 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Gangguan kepribadian dan masalah psikologis

Gangguang kepribadian dan masalah psikologis yang memicu selingkuh antara lain, seseorang memiliki sifat narsis atau gangguan kepribadian antisosial.

Dengan sifat narsisme yang tinggi, perselingkuhan didorong oleh ego dan rasa memiliki hak.

Selain mementingkan diri sendiri, orang dengan gangguan ini cenderung tak memiliki empati sehingga tidak memikirkan dampak dari tindakan mereka pada pasangan.

Masalah psikologis yang dapat memicu perselingkuhan antara pria dan wanita, berbeda.

Riset tahun 2018 menemukan, wanita dengan neurotisme dan pria dengan narsisme lebih cenderung selingkuh.

Trauma masa kecil

Seseorang yang memiliki trauma masa kecil seperti kekerasan fisik, seksual, dan emosional lebih mungkin berselingkuh jika dia tidak dapat menangani trauma dan memiliki masalah yang belum diselesaikan.

Riset tahun 2015 juga menemukan, anak yang memiliki orangtua pernah berselingkuh lebih dari dua kali juga berpotensi melakukan hal yang sama di masa depan.

Kecanduan seks

Kecanduan seks pada pasangan dapat meningkatkan kemungkinan bahwa mereka sulit terpuaskan dan memicu keinginan mencari kepuasan di luar pernikahan.

Baca juga: Selingkuh Dipengaruhi Faktor Gen?

Masalah di rumah

Masalah dalam hubungan pernikahan juga bisa menjadi faktor risiko untuk berselingkuh.

Beberapa di antaranya adalah:

  • Kurang komunikasi
  • Pemutusan emosional dan / atau fisik
  • Kompatibilitas rendah (orang yang menikah karena alasan yang salah): Kompatibilitas rendah dapat menimbulkan rasa "penyesalan menikah".
  • Kekerasan dalam rumah tangga dan pelecehan emosional
  • Tekanan ekonomi
  • Kurangnya rasa hormat

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com