Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Buruk untuk Kesehatan, Puntung Rokok Sumbang Sampah Terbanyak di Dunia

Kompas.com - 28/10/2019, 12:04 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

"Meskipun filter selulosa asetat adalah satu-satunya item sampah yang paling sering dikumpulkan secara global, industri ini sebagian besar telah berhasil menghindari kemarahan publik yang diekspresikan terhadap limbah plastik yang diproduksi oleh, misalnya, McDonald dan Starbucks," kata peneliti.

Bahkan ketika Uni Eropa memiliki rencana untuk melarang banyak produk plastik sekali pakai pada tahun 2021 (termasuk sedotan), misalnya, tetapi rokok filter tidak termasuk dalam larangan tersebut.

Baca juga: Rokok Memicu Kematian Akibat Penyakit Jantung sampai 3 Kali Lipat

Itu bukan pertama kalinya pemerintah melangkah secara dramatis membatasi industri ini. Selama beberapa dekade terakhir, intervensi ini benar-benar berhasil mengurangi angka merokok di banyak negara maju.

Larangan rokok filter seharusnya menjadi bagian dari dorongan global yang diperlukan untuk menyapih dunia dari tembakau sama sekali.

"Gagasan bahwa sebungkus rokok akan terbatas pada kemasan biasa dengan peringatan grafis tampaknya tidak terpikirkan," tulis peneliti.

Mungkin sudah waktunya untuk pendekatan radikal serupa yang memperkuat ikatan antara lingkungan dan komunitas kesehatan untuk kebaikan planet bumi.

"Jika kami gagal mengurangi triliunan puntung yang ditambahkan ke beban limbah dunia setiap tahun, ini melemahkan upaya kami untuk mengekang limbah plastik global dan kehilangan kesempatan untuk membantu mengakhiri epidemi tembakau global," kata peneliti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau