KOMPAS.com – Hampir semua orang tahu bahwa rokok bisa menyebabkan kanker paru-paru. Namun, tahukah Anda bahwa kanker juga bisa menyebabkan 11 jenis kanker lainnya?
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Jama Internal Medicine pada 2015 mengungkapkan bahwa 48,5 persen kematian akibat 12 jenis kanker bisa dihubungkan dengan kebiasaan merokok.
12 jenis kanker yang dimaksud adalah hati, usus besar, paru-paru, tenggorokan, esofagus, laring, perut, pankreas, kandung kemih, ginjal, serviks dan leukemia mieloblastik akut.
Para peneliti dari American Cancer Society menemukan hal ini setelah menganalisis catatan kesehatan 346.000 orang dewasa yang berusia 35 tahun ke atas yang meninggal akibat ke-12 kanker pada 2011.
Baca juga: 7 Cara Kanker Bisa Membunuh Seseorang
Hasilnya, 168.000 kematian bisa dihubungkan dengan merokok. Secara proporsi, merokok paling sering menyebabkan kematian akibat kanker paru-paru (80,2 persen) diikuti oleh kanker laring (76,6 persen). Akan tetapi, setengah kematian akibat kanker tenggorokan, esofagus dan kandung kemih juga disebabkan oleh merokok.
Bagaimana bisa ke seluruh tubuh?
Mungkin yang menjadi pertanyaan Anda sekarang adalah bagaimana rokok bisa menyebabkan kanker kandung kemih, ginjal dan serviks yang terletak jauh?
Pertanyaan ini pernah dijawab oleh Drg Rahmi Amtha, MDS. Sp.PM, PhD, ketua Ikatan Spesialis Penyakit Mulut Indonesia. Jawabannya adalah ratusan kandungan rokok yang bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker. Dua kandungan yang dikenal karsinogenik antara lain Acetaldehyde dan Aromatic amine.
Zat ini menyebabkan mutasi sel, dari yang tadinya ramah bagi tubuh menjadi tak terkontrol dan berbahaya. Ketika sel berubah menjadi ganas, muncul tumor yang jika tidak terkendali menghasilkan kanker.
Baca juga: Kanker Paru yang Diidap Sutopo Beri Catatan Bagi Perokok Pasif Indonesia
Dijelaskan oleh Jack Jacoub, M.D., pakar onkologi medis dan direktur medis di Orange Coast Medical Center menjelaskan pada SELF, 15 Maret 2019, sel kanker kemudian bisa menumpangi jaringan limpa atau darah untuk menyebar ke bagian tubuh lain yang awalnya tak terpapar asap rokok.
Permasalahannya, kata Rahmi, tidak diketahui organ mana yang paling sensitif terhadap zat karsinogen.
Dia mengatakan, mana sel yang teraktivasi lebih banyak masih belum ada yang tahu. Semua tergantung pada mekanisme sel yang sensitif menangkap zat karsinogen itu bagian mana. Itu yang membuat kanker, meskipun satu penyebabnya (rokok) namun tempatnya berbeda-beda.
“Misalkan, hirupan lebih banyak kan harusnya paru-paru, tapi ada juga yang kena di bagian lain. Jangan salah. Rokok bisa memicu kanker payudara, liver, dan lain-lain; meskipun secara logika yang paling terpapar adalah paru-paru,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.