Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Ceramah yang Wajib Dilakukan Semua Penderita Hipertensi

Kompas.com - 24/10/2019, 13:08 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Begitu juga dengan pasien yang sedang menjalani terapi anti-hipertensi, Ceramah akan membantu memutuskan pengobatan lanjutan, memonitor keefektifan terapi anti-hipertensi yang sedang dijalani, penyesuaian dosis hingga untuk mengetahui drug-resistant hypertension.

Hal ini menjadikan Ceramah sebagai metode yang lebih baik untuk terapi jangka panjang berkelanjutan, serta kerap dilakukan bersamaan dengan pengukuran ABP sebagai metode pengawasan tekanan darah.

Baca juga: Hipertensi, mulai dari Gejala, Penyebab sampai Pengobatan

Memprediksi penyakit jantung

Lebih jauh, memantau tekanan darah di rumah erat kaitannya dengan memantau potensi kerusakan organ akibat hipertensi, sehingga Ceramah bisa digunakan untuk memprediksi kejadian kardiovaskular dengan lebih baik dibandingkan dengan pengukuran konvensional di klinik.

Pasalnya, Ceramah dapat menunjukkan penilaian dan pengawasan variabilitas tekanan darah (VTD) yang bisa digunakan memprediksi stroke dan penyakit jantung (kardiovaskular).

Risiko tinggi terhadap kejadian kardiovaskular meningkat ketika rata-rata pengukuran tekanan darah di rumah pada pagi dan malam hari menunjukkan tekanan darah sistolik di atas 145 mmHg dan jika tekanan darah sistolik di klinik di atas 150 mmHg.

Pasien dengan tekanan darah sistolik yang tinggi di pagi hari memiliki risiko kejadian kardiovaskular yang tinggi meskipun tekanan darah di klinik normal.

“Makanya banyak yang meninggal karena serangan jantung atau karena stroke itu pagi hari atau malam hari, karena gelombang tekanan darah lagi tinggi,” tutur Tunggul.

Studi lainnya menyatakan, tekanan darah sistolik di atas 155 mmHg seringkali berhubungan dengan meningkatnya risiko penyakit koroner arteri hingga enam kali lipat.

Baca juga: Benarkah Bahan Kimia pada Botol Plastik dan Kaleng Bisa Picu Hipertensi dalam Hitungan Jam?

Melakukan Ceramah yang benar

Anggota Dewan Pembina InaSH, Dr dr Yuda Turana SpS, menjelaskan tata cara yang baik saat melakukan cek tekanan darah di rumah (ceramah).

1. Hindari kafein, merokok dan olahraga setidaknya 30 menit sebelum pengukuran dilakukan.

2. Duduk dengan tenang dengan penyangga punggung dan telapak kaki rata di lantai selama 5 menit sebelum pengukuran.

3. Lengan atas harus terbuka.

4. Saat pengukuran, lengan dengan manset harus ditopang pada permukaan keras setinggi jantung.

5. Pastikan posisi manset sudah pas, dan lakukan pengukuran dua menit setelah posisi Anda siap. Dilarang mengobrol selama pengukuran dilakukan.

6. Pengukuran dilakukan tiga kali pada jam yang sama dengan jeda dua menit untuk istirahat di antara tiap pengukuran.

7. Pengukuran Ceramah dilakukan di waktu yang sama pada pagi dan sore hari selama 3-7 hari, dengan catatan dilakukan sebelum meminum obat-obatan (jika sedang terapi).

Yuda juga menyarankan agar alat yang digunakan berupa monitor otomatis yang menggunakan arteri brakialis dan sudah berstandar internasional. Pasalnya, perangkat osilometri mungkin tidak bekerja dengan baik pada pasien yang memiliki fibrilasi atrium atau aritmia lainnya.

Apabila alat pengukur tekanan darah belum dilengkapi dengan fungsi penyimpan jejak pengukuran atau pencatatan digital seperti produk Omron, maka hasil pengukuran tekanan darah harus dicatat secara manual.

Catatan inilah yang lantas dikomunikasikan ke dokter untuk mendapatkan informasi yang tepat tentang variabilitas hasil pengukuran yang Anda lakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com