Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hoaks Cuaca Panas Bikin Pembuluh Darah Mikro Meledak

Kompas.com - 23/10/2019, 19:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

*
Akhir-akhir ini cuaca panas di atas normal
Walau mungkin kita rasa nyaman bila minum dingin.., namun, itu sangat berbahaya !
*
Hindari meneguk langsung minuman. Minumlah sedikit-demi sedikit, dengan perlahan

Tebarkan pesan ini ke keluarga-kerabat sekitar.
Ini bisa menyelamatkan nyawa!

Penelusuran Kompas.com:

Menanggapi beredarnya pesan Whatsapp tersebut, Dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB, mengatakan bahwa kabar tersebut tidak benar.

Ari menjelaskan, gangguan kesehatan yang paling sering terjadi dengan perbedaan suhu dan kelembaban udara seperti yang saat ini terjadi adalah dehidrasi.

"Jika dehidrasi terus berlanjut disertai terpapar panas yang terus menerus, maka akan berlanjut menjadi heat stroke, suatu gangguan kesehatan yang bisa berakibat kematian," terang Ari kepada Kompas.com, Rabu (23/10/2019).

Gejala heat stroke

Ari yang juga merupakan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengatakan, gejawa awal seseorang terkena heat stroke antara lain mengalami keram otot, sakit kepala, rasa haus yang sangat, lelah tidak bersemangat, keringat yang berlebihan, serta air seni yang berwarna keruh dan kuning.

"Gejala dan tanda awal ini harus dikenali oleh masyarakat dalam mengantisipasi cuaca panas saat ini di Indonesia," ungkapnya.

Heat stroke merupakan faktor penyebab utama seseorang meninggal saat terpapar dengan suhu panas tinggi dalam waktu lama.

Hal ini paling berisiko dialami oleh orang tua lanjut usia dan mereka yang memiliki riwayat penyakit kronis seperti kencing manis, jantung, dan paru.

"Heat stroke merupakan kegagalan tubuh untuk melakukan pendinginan baik dengan cara berkeringat atau penguapan dari kulit akibat suhu panas sekitar," terang Ari.

Dia melanjutkan, kondisi heat stroke akan menyebabkan suhu tubuh naik sampai di atas 40 derajat celsius disertai terjadinya penurunan kesadaran.

"Terus minum untuk mencegah terjadinya dehidrasi dan heat stroke ini," kata Ari menyarankan.

Ari pun menganjurkan untuk menghindari minuman yang mengandung kafein seperti kopi karena dapat memperberat dehidrasi.

"Jika air seni kita menjadi lebih keruh dan berwarna kuning pekat, hal ini merupakan tanda bahwa kita harus meningkatkan untuk mengonsumsi air," tegasnya.

Baca juga: Serba-serbi Heat Stroke, dari Penyebab, Gejala hingga Penanganan

Agar terhindar dari dehidrasi

Ari menyarankan beberapa hal agar kita terhindar dari dehidrasi dan tetap sehat di tengah cuaca panas seperti saat ini:

  1. Selama di udara terbuka, minum sekitar 3-4 liter untuk cegah dehidrasi. Lihat warna urin untuk melihat apakah telah terjadi dehidrasi. Jika warna urin kuning tingkatkan jumlah minum yang dikonsumsi.
  2. Hindari mengonsumsi kopi atau minuman lain yang mengandung kafein.
  3. Hindari aktivitas yang tidak penting di ruang terbuka ketika cuaca sedang sangat panas. Cuaca ekstrem akan membuat seseorang akan lebih mudah mengalami kelelahan.
  4. Ketika berada di luar ruangan, kenakan topi dan payung. Selain itu, proteksi kulit dengan pemakaian sunscreen.
  5. Tetap makan dan perhatikan kualitas makanan yang dikonsumsi. Jangan menunda untuk menkonsumsi makanan.
  6. Banyak konsumsi sayur-sayuran dan buah yang banyak mengandung air.
  7. Segera konsultasi ke RS atau klinik jika kita mempunyai permasalahan kesehatan terutama jika terjadi diare, mual, muntah, atau demam yang akan memperburuk terjadinya dehidrasi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau