Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/10/2019, 11:17 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - Para ahli dari Zoological Society of London (ZSL) mengaku telah berhasil membuat tanaman suplir berswafoto atau selfie untuk memantau kondisi hutan hujan yang ditinggalinya.

Tanaman suplir yang diberi nama Pete itu berswafoto setiap 20 detik menggunakan energi dan limbah yang dihasilkan.

Para ilmuwan mengatakan, kemampuan tanaman untuk menghasilkan energi dalam tingkat yang rendah untuk memasok sel bahan bakar akan merevolusi cara pengamatan alam.

Teknologi ini dapat membantu para ilmuwan mempelajari lebih lanjut tentang hutan hujan di lokasi terpencil.

Tujuan akhirnya ialah menggunakan tanaman untuk menyalakan perangkap kamera dan sensor di alam liar.

Baca juga: Wahana China Sukses Tumbuhkan Tanaman Kapas di Bulan

Awal tahun ini, para ilmuwan di ZSL memasang sumber energi listrik bertenaga mikroba alias microbial fuel cell di pameran Rainforest Life di Kebun Binatang London, yang akan memberi daya pada tanaman untuk mengambil gambarnya sendiri.

Microbial fuel cell adalah perangkat yang mengubah energi kimia menjadi energi listrik dengan aksi mikroorganisme, yang dalam kasus ini ditemukan di dalam tanah.

Cara menangkap energi dari tanaman

  • Di bawah sinar matahari, tanaman menghasilkan gula dan oksigen dari air dan CO2 (fotosintesis)
  • Gula ini tidak tinggal di daun, tetapi diangkut ke seluruh tanaman ke batang dan akar
  • Beberapa gula dikeluarkan oleh akar sebagai produk limbah dari tanaman
  • Mikroorganisme tanah memecah gula ini lebih jauh, melepaskan energi
  • Energi tersebut ditangkap menggunakan anoda (minus) dan katoda (plus) dan mengisi kapasitor super
  • Ketika kapasitor super penuh, daya dihasilkan dan foto diambil

"Tumbuhan secara alami menyimpan bio-materi saat mereka tumbuh, yang menjadi makanan bagi bakteri alami di tanah," kata Spesialis teknologi konservasi ZSL, Al Davies.

"Bakteri-bakteri itu kemudian mengubahnya menjadi energi yang dapat dimanfaatkan oleh sel-sel bahan bakar dan digunakan untuk memberi daya pada berbagai peralatan konservasi, termasuk sensor, platform pemantauan, dan perangkap kamera," imbuh dia.

Hal yang sangat penting dari teknologi ini ialah kemampuan untuk mendapatkan dan menangkap energi dari tanaman di daerah yang kurang sinar matahari.

"Kebanyakan sumber daya ada batasnya – baterai harus diganti sedangkan panel surya bergantung pada sumber cahaya matahari – tapi tanaman bisa bertahan hidup di tempat teduh, secara alami bergerak ke posisi untuk memaksimalkan potensi menyerap sinar matahari. Itu berarti berarti potensi energi yang didukung tanaman bisa dibilang tanpa batas," kata Davies.

Satu bahan bakar mampu menghasilkan daya sebesar 0,1 miliWatts. Uji coba di Kebun Binatang London menggunakan beberapa sel yang saling terhubung untuk mengambil foto setiap 20 detik.

ZSL mengatakan teknologi ini bisa dikembangkan untuk memantau lokasi hutan hujan yang tidak ramah dan terpencil, dan merekam data penting seperti suhu, kelembaban, dan pertumbuhan tanaman — semuanya penting untuk memahami ancaman seperti perubahan iklim dan kehilangan habitat.

Baca juga: 5 Tanaman Paling Mematikan di Dunia, Salah Satunya Ada di Indonesia

Teknologi ini akan diuji coba untuk kedua kalinya di alam liar.

Sementara itu, publik dapat melihat Pete mengambil foto narsisnya di pameran Rainforest Life London Zoo.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Apakah Ikan Juga Minum Saat Merasa Haus?

Apakah Ikan Juga Minum Saat Merasa Haus?

Oh Begitu
Bagaimana Cincin Saturnus Terbentuk?

Bagaimana Cincin Saturnus Terbentuk?

Fenomena
Mengatasi Polusi Udara Dengan Teknologi Plasma

Mengatasi Polusi Udara Dengan Teknologi Plasma

Fenomena
Bagaimana Seharusnya Sampah Dipilah?

Bagaimana Seharusnya Sampah Dipilah?

Kita
Bagaimana Terumbu Karang Terbentuk?

Bagaimana Terumbu Karang Terbentuk?

Oh Begitu
Apa Itu BPA dan Dampaknya bagi Kesehatan?

Apa Itu BPA dan Dampaknya bagi Kesehatan?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia?

Apakah Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia?

Fenomena
Apa Saja Dampak Siklon Tropis terhadap Wilayah Indonesia?

Apa Saja Dampak Siklon Tropis terhadap Wilayah Indonesia?

Fenomena
Fakta-fakta Menarik Kentut, Soda Bikin Lebih Sering Kentut (Bagian 2)

Fakta-fakta Menarik Kentut, Soda Bikin Lebih Sering Kentut (Bagian 2)

Oh Begitu
Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Kita
Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Oh Begitu
Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Oh Begitu
8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

Oh Begitu
Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com