Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/10/2019, 07:06 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah kabar mengejutkan kembali datang dari wahana antariksa China, Chang'e-4. Wahana pertama dalam sejarah yang berhasil mendarat di sisi bulan tersebut mengumumkan telah berhasil menumbuhkan tanaman Bumi di Bulan.

Ketika tiba di sisi jauh Bulan pada 3 Januari 2019, Chang'e 4 membawa sebuah biosfer mini bernama Ekosistem Mikro Bulan (LME) yang berbobot 2,6 kilogram. Bentuknya silinder dengan panjang 18 sentimeter dan diameter 16 sentimeter.

Di dalam biosfer tersebut, ada enam cikal bakal makhluk hidup, yakni biji kapas, biji kentang, biji rapa, ragi, telur lalat buah dan rumput liar Arabidopsis thaliana. Keenamnya disimpan dalam kondisi menyerupai Bumi, kecuali radiasi Bulan, mikrogravitasi dan suhu.

Dari keenam subjek, hanya satu yang ditemukan berhasil tumbuh di Bulan, yaitu biji kapas. Data yang diterima para peneliti bahkan menunjukkan bahwa tanaman kapas tersebut mampu bertunas hingga memiliki dua daun.

Baca juga: Teleskop Raksasa China Berhasil Mendeteksi Sinyal dari Luar Angkasa

Sayangnya, tanaman Bumi pertama yang berhasil tumbuh di Bulan itu tidak berumur panjang.

Ketika satu hari di Bulan berakhir (setara dengan 14 hari di Bumi), suhu Bulan pada malam hari turun hingga minus 190 derajat celcius. Dengan suhu yang sedemikian rendahnya, tanaman kapas yang baru bertunas pun mati.

Meski demikian, eksperimen ini bukan sesuatu yang sia-sia. Pada saat ini, LME masih berada di Bulan untuk diketahui ketahanannya.

Pemimpin studi, Xie Gengxin dari Chongqing University, juga berkata akan melanjutkan eksperimen ini ke tahap berikutnya. Dia dan kolega berharap untuk dapat mengirim lebih banyak makhluk hidup Bumi ke Bulan jika memungkinkan.

Salah satu yang sempat didiskusikan sebelum peluncuran Chang'e 4 adalah rencana mengirimkan penyu ke Bulan. Namun, batas beban yang hanya tiga kilogram membuat rencana itu dibatalkan.

Lagipula, kalaupun batas bebannya mencukupi, wahana akan kehabisan oksigen pada hari ke-20, dan penyu akan mati dengan sangat menyedihkan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Apakah Ikan Juga Minum Saat Merasa Haus?

Apakah Ikan Juga Minum Saat Merasa Haus?

Oh Begitu
Bagaimana Cincin Saturnus Terbentuk?

Bagaimana Cincin Saturnus Terbentuk?

Fenomena
Mengatasi Polusi Udara Dengan Teknologi Plasma

Mengatasi Polusi Udara Dengan Teknologi Plasma

Fenomena
Bagaimana Seharusnya Sampah Dipilah?

Bagaimana Seharusnya Sampah Dipilah?

Kita
Bagaimana Terumbu Karang Terbentuk?

Bagaimana Terumbu Karang Terbentuk?

Oh Begitu
Apa Itu BPA dan Dampaknya bagi Kesehatan?

Apa Itu BPA dan Dampaknya bagi Kesehatan?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia?

Apakah Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia?

Fenomena
Apa Saja Dampak Siklon Tropis terhadap Wilayah Indonesia?

Apa Saja Dampak Siklon Tropis terhadap Wilayah Indonesia?

Fenomena
Fakta-fakta Menarik Kentut, Soda Bikin Lebih Sering Kentut (Bagian 2)

Fakta-fakta Menarik Kentut, Soda Bikin Lebih Sering Kentut (Bagian 2)

Oh Begitu
Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Kita
Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Oh Begitu
Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Oh Begitu
8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

Oh Begitu
Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com