Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Irish Bella, Kenapa Kehamilan Kembar Tinggi Risiko Komplikasi?

Kompas.com - 08/10/2019, 17:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Dijelaskan Dr dr Ali Sungkat, SpOG dari Brawijaya Women and Children Hospital Jakarta dalam artikel di Kompas.com edisi (20/6/2012), kehamilan kembar dapat meningkatkan perinatal mortality rate (PMR) atau angka kematian bayi di usia kehamilan 28 minggu dan bayi berusia tujuh hari.

Sejumlah faktor yang meningkatkan terjadinya angka serangan penyakit pada bayi dan selama kehamilan serta kematian bayi kembar yaitu Intrauterine Growth Restriction atau IUGR (kondisi berat bayi lebih kecil dibandingkan jumlah usia bulan), amniotic fluid infections (infeksi cairan ketuban), hipertensi, dan large placental infarcts (gangguan pasokan darah dari plasenta yang menyebabkan sel-sel mati.

Selain masalah kehamilan yang disebutkan dokter Budi, Ali juga mengatakan ada kemungkinan bayi kembar lahir dalam kondisi meninggal (stillbirth), single or multiple fetal demise (satu atau kedua bayi menderita penyakit berbahaya mematikan), single fetal demise and co-twin morbidity (satu bayi meninggal dan kembarannya mengalami sakit), single fetal demise and maternal morbidity (kematian salah satu bayi dan komplikasi kesehatan pada ibu).

Sementara pada ibu, Ali menyebutkan risiko terkena komplikasi penyakit seperti disseminated intravascular coagulation atau pendarahan hebat.

Kondisi tersebut terjadi ketika bekuan-bekuan darah kecil menyebar di seluruh aliran darah, sehingga menyumbat pembuluh darah kecil.

Hal ini mengurangi produksi sel pembeku darah yang diperlukan untuk mengendalikan pendarahan dan akan menyebabkan pendarahan berlebihan pada sang ibu.

Baca juga: Kasus Irish Bella, Waspadai Infeksi Saluran Kemih pada Ibu Hamil

Mencegah risiko komplikasi kehamilan kembar

Budi mengungkap, kehamilan kembar bisa ditangani dengan baik asalkan ibu rutin melakukan kontrol kehamilan dengan dokter kandungan.

"Kontrol selama kehamilan ini agar proses hamil dapat diamati betul dan menyeluruh untuk memastikan perkembangan janin normal, asupan makanan cukup, kenaikan berat badan ibu dan bayi cukup, tidak ada gangguan aliran dari plasenta ke bayi, dan enggak ada gangguan letak, dan lain sebagainya," jelas Budi.

Untuk kehamilan kembar, Budi mengatakan ibu memang harus ekstra memperhatikan kondisi kesehatan, baik ibu dan janin, selama mengandung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com