Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Irish Bella, Twin to Twin Transfusion Syndrome Kerap Dialami Janin Kembar

Kompas.com - 08/10/2019, 16:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Pasangan artis peran Irish Bella dan Ammar masih diselimuti duka setilah janin kembar yang memasuki usia 6 bulan kandungan meninggal dunia.

Menurut dokter yang menangani Irish Bella, pemain sinetron itu mengalami Mirror Syndrome yang berawal saat bayi dalam kandungan mengalami kondisi Twin to Twin Transfusion Syndrome (TTTS).

Untuk memahami apa itu mirror syndrome dan TTTS, Kompas.com menghubungi dokter spesialis kebidanan dan kandungan dr Budi Wiweko, SpOG (K), MPH.

Dokter Budi mengaku tak mengetahui banyak tentang mirror syndrome. Namun untuk TTTS, sindrom ini memang kerap dialami ibu hamil dengan janin kembar.

Baca juga: Mirror Syndrome yang Dialami Irish Bella Disebut Langka

"Saya enggak terlalu paham juga mirror syndrome itu termasuk golongan apa, apakah itu karena kelainan kromosom, genetik, atau kelainan sirkulasi darah dari plasenta ke janin," ungkap Budi dihubungi Kompas.com, Rabu (8/10/2019).

Budi menjelaskan, pada kasus bayi-bayi kembar yang sering terjadi adalah TTTS.

Twin to Twin Transfusion Syndrome (TTTS) merupakan gangguan aliran darah dari plasenta ke janin.

Seringkali dalam janin kembar, salah satu janin berukuran lebih besar dibanding janin lain.

"Janin yang kecil ini menjadi donor (darah) bagi janin yang lain. Sehingga (janin) yang kecil bisa meninggal, yang besar juga bisa meninggal," jelas Budi yang juga merupakan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

Seperti dijelaskan Budi, TTTS menyebabkan salah satu bayi menerima lebih banyak aliran darah, sedang bayi pendonor mendapat aliran darah sangat sedikit.

"Kalau mirror syndrome saya kurang tahu apakah ini kelainan genetik atau tidak. Tapi umumnya pada kehamilan kembar yang sering terjadi adalah TTTS," jelas dia.

Bisakah dicegah?

Sayangnya, kondisi TTTS disebut dokter Budi tidak bisa dicegah.

Namun hal yang bisa dilakukan adalah melakukan deteksi dini.

"Bisanya deteksi dini. Kalau ada (TTTS) harus segera kita antisipasi," ujar dia.

Antisipasi harus segera dilakukan karena TTTS mampu merenggut nyawa janin dalam kandungan.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau