Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/10/2019, 07:06 WIB
Hana Nushratu,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

Fisikawan Stephen Hawking juga turut memperhatikan teori ini. Ia mengembangkan teori kuantum, teori yang menyatakan bahwa black hole memancarkan partikel dan radiasi. Namun, Hawking sendiri mengakui bahwa ada kesalahan saat meneliti teori ini pada Konferensi Ilmiah di Dublin pada 2004.

Teori ini kemungkinan dapat dibuktikan secara ilmiah. Namun, teori ini berlawanan dengan yang dikemukakan oleh Einstein. Pada 2013 terdapat studi di Physical Review Letters yang menyatakan bahwa teori singularitas tidak ada sehingga dapat menghancurkan apapun yang ada di dalamnya.

Mungkin Lubang Hitam tidak Mengarah Ke Manapun

Fisikawan Ahmed Almheiri, Donald Marolf, Joseph Polchinski, dan James Sully meyakini bahwa Hawking masih bisa melakukan sesuatu untuk mendalami teori black hole ini. Mereka mengutak-atik teori yang dikenal dengan teori AMPS, yaitu hipotesis firewall pada lubang hitam.

Dengan perhitungan mereka, para mekanika kuantum dapat dengan mudah mengubah horizon peristiwa menjadi dinding api raksasa dan segala sesuatu yang bersentuhan akan terbakar dalam sekejap.

Baca juga: Lubang Hitam dan 5 Foto Paling Fenomenal Lainnya di Dunia Astronomi

Teori ini menjelaskan bahwa black hole tidak mengarah ke manapun karena tidak ada yang bisa masuk ke dalam. Bagaimanapun, teori ini melanggar relativitas umum Einstein.

Seseorang yang melewati horizon peristiwa seharusnya tidak merasakan kesulitan besar karena suatu benda akan terjatuh bebas. Berdasarkan prinsip kesetaraan, benda atau orang tersebut tidak akan merasakan efek ekstrem dari gravitasi.

Konsep tentang peristiwa gangguan pasang surut (TDE) yang terjadi ketika sebuah bintang melewati fatal mendekati lubang hitam supermasif, yang bereaksi dengan meluncurkan semburan relativistik. Konsep tentang peristiwa gangguan pasang surut (TDE) yang terjadi ketika sebuah bintang melewati fatal mendekati lubang hitam supermasif, yang bereaksi dengan meluncurkan semburan relativistik.

Ketidakpastian Lubang Hitam

Pada hipotesis ini, Hawking sekali lagi memiliki kontribusi. Pada 2014, ia menerbitkan sebuah studi di mana ia membantah adanya horizon peristiwa yang berarti tidak akan ada yang bisa terbakar, dan horizon nyata sebagai gantinya.

Horizon ini akan menghentikan cahaya yang mencoba bergerak menjauh dari black hole, dan akan bertahan selama periode yang ditentukan.

Menurut Hawking, horizon yang terlihat untuk sementara mempertahankan unsur dan energi sebelum melarutkan dan melepaskannya di kemudian hari. Penjelasan ini paling cocok dengan teori kuantum, yang menjelaskan bahwa apa pun dapat melarikan diri dari black hole. Hawking bahkan berpikir bahwa black hole mungkin tidak ada.

Baca juga: Lubang Hitam Supermasif Berukuran 40 Miliar Kali Matahari Ditemukan

Teori ini membuat para ilmuwan terus meneliti ke mana arah black hole. Pada 2018, Rovelli dan Francesca Vidotto menjelaskan bagaimana partikel energi nol ditinggalkan di sekitar titik tidak bisa kembali, yaitu horizon peristiwa. Ide ini menunjukkan informasi tidak hilang tetapi ditangkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com