Bayi dan anak yang mengalami obesitas berisiko lebih tinggi untuk mengalami peningkatan kadar gula darah.
Pasalnya, tubuh anak akan kesulitan untuk mencerna asupan glukosa dengan optimal. Akibatnya, kadar glukosa dalam darah akan meningkat dan berkembang menjadi penyakit diabetes tipes 2 ketika dewasa.
3. Sleep apnea
Sleep apnea adalah gangguan tidur yang terjadi ketika pernapasan mendadak berhenti saat sedang tidur.
Penderita obesitas, termasuk bayi dan anak-anak, rentan mengalami sleep apnea karena adanya penimbunan lemak tubuh yang menghalangi saluran udara sehingga menghambat pernapasan.
Akhirnya, kualitas tidur si kecil memburuk dan mudah merasa kelelahan keesokan harinya.
4. Asma
Berdasarkan penelitian yang dimuat dalam Asthma Research and Practice Journal, sekitar 38 persen penderita obesitas juga memiliki penyakit asma, dilansir dari Healthline.
Salah satu penyebabnya adalah karena paru dikelilingi oleh jaringan lemak berlebih yang membuatnya jadi lebih sensitif terhadap udara dari luar.
Lama-lama, ini mengakibatkan peradangan pada sistem pernapasan yang kemudian menyebabkan asma.
5. Masalah hormonal
Semakin bertambah berat badan anak, maka akan semakin sulit untuk mengatur produksi hormon di dalam tubuh.
Jumlah hormon yang dihasilkan pun jadi tidak normal.
Bukannya baik, hal ini justru bisa mengakibatkan berbagai masalah kesehatan yang terkait dengan hormon di kemudian hari.
Ambil contoh, pada anak perempuan bisa menyebabkan menstruasi jadi tidak teratur. Sementara pada anak laki-laki bisa berakibat pada ginekomastia, yakni pertumbuhan payudara yang abnormal.
6. Masalah pada otot dan tulang