Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Makanan yang Boleh dan Tidak Bisa Dipanaskan Lagi

Kompas.com - 19/09/2019, 18:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Bayam kaya akan senyawa bernama nitrat.

Ketika bayam diolah, dimasak, didiamkan, kemudian dipanaskan kembali, enzim dari bakteri dapat mengubah nitrat menjadi nitrit.

Dikatakan Tan, nitrit berbahaya jika dikonsumsi baya di bawah usia 6 bulan karena dapat menghalangi transpor oksigen oleh Hb (hemoglobin).

Baca juga: Hindari Memanaskan 3 Makanan Ini di Microwave

"Dikhawatirkan, Hb (hemoglobin atau protein sel darah merah) berubah menjadi methemoglobin," ungkap dia.

Bayi yang keracunan nitrat dapat mengalami blue baby syndrome. Kondisi ini menyebabkan hemoglobin tidak dapat mengangkut dan melepaskan oksigen seperti seharusnya.

Tan mengatakan, yang jadi masalah adalah jika nitrat berubah menjadi nitrit dan nitrosamin.

"Nitrosamin dipercaya sebagai karsinogen (zat penyebab kanker) bagi orang yang antioksidan di dalam tubuhnya tidak cukup," jelas dia.

Inilah yang berbahaya bagi orang dewasa.

3. Nasi dan kentang

Ilustrasi nasi putihAmarita Ilustrasi nasi putih
Tan menjelaskan, di dalam nasi dan kentang ada bakter bandel, salah satunya bernama Bacillus cereus.

Bakteri ini gemar berkembang biak di pati, bahan bertepung, termasuk nasi dan kentang.

"Bacillus cereus dapat menghasilkan racun yang sialnya tahan dengan pemanasan," ungkap dia.

Baca juga: Dapat Daging Kurban, Berapa Lama Ideal Menyimpannya di Kulkas?

Makanan yang aman dipanaskan kembali

Beberapa makanan yang aman dipanaskan kembali antara lain pepes, soto, dan sup.

Namun Tan mengingatkan, syaratnya harus dikonsumsi dalam jangka waktu maksimal tiga hari setelah dimasak.

"Makanan sisa sebaiknya dalam tiga hari sudah dihabiskan. Itu pun dengan syarat, disimpan dalam pendingin yang stabil dengan suhu 5 derajat Celsius," ujar Tan.

"Gawat kalau menyimpan makanan sisa dalam kulkas yang tidak stabil pendinginnya, apalagi kalau isinya (kulkas) berjejal," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com