KOMPAS.com - Tugas utama lemari es alias kulkas adalah untuk memperlambat pertumbuhan bakteri seperti salmonella, e colli, dan botulinum pada makanan sehingga makanan tetap segar dan lebih awet.
Meski begitu, kadang kala kita melakukan kesalahan dalam penggunaan kulkas yang justru membuat sakit.
Berikut adalah 7 kesalahan umum penggunaan kulkas yang sebaiknya kita hindari agar makanan tetap aman dikonsumsi seperti dilansir Prevention (3/8/2015).
Baca juga: Jangan Pernah Simpan Tomat di Kulkas, Ini Alasannya...
1. Menempatkan daging mentah di rak paling atas
Daging mentah seperti sapi dan dada ayam jangan diletakkan di rak paling atas karena sari daging dapat meresap dan menetes ke makanan yang diletakkan di rak bawahnya dan membuat makanan itu tercemar.
Menurut ahli, rak yang berada di susunan paling atas cenderung lebih hangat dibanding rak bawah. Perbedaan suhu ini juga dapat memengaruhi keawetan makanan.
Khusus untuk daging mentah, sebaiknya ditempatkan ke dalam wadah dan disimpan di rak paling bawah atau freezer.
2. Muatan berlebih
Kulkas di beberapa rumah diisi dengan berbagai macam makanan hingga penuh sesak.
Menurut ahli mikrobiologi, kebiasaan menimbun makanan di kulkas seperti ini dapat memicu diare. Sebab, makanan di dalam kulkas juga butuh sirkulasi dan ruang untuk menjaga makanan tetap segar terhindar dari bakteri.
Jika makanan bertumpuk menjadi satu, kita akan sulit memisahkan mana yang segar dan tidak. Bila kulkas penuh sesak, dia tidak dapat mengoptimalkan fungsinya untuk membunuh bakteri-bakteri jahat.
3. Mengatur suhu di "zona bahaya"
Seperti disinggung dalam artikel sebelumnya, kita harus rajin mengecek suhu kulkas.
Mikroba berkembang pada suhu di atas 40 derajat Fahrenheit atau sekitar 4 derajat Celsius. Sebab itu, pastikan suhu kulkas berada di bawah 4 derajat Celcius dan suhu Freezer pada 0 derajat Fahrenheit atau sekitar minus 17 derajat Celcius.
Selain itu, jangan membuka kulkas terlalu lama. Usahakan untuk segera menutup kulkas setelah digunakan agar makanan tetap aman.